Menjepret Kuliner Sederhana

on
Sabtu, 04 Maret 2017

Hari sabtu minggu lalu, saat mbak-mbak penjual sayur keliling datang, seperti biasa saya dan mas suami lekas turut mendekat bersama ibu. Bedanya, jika ibu mendekat untuk berbelanja sayur dan lauk untuk makan siang, saya dan mas suami lebih konsen memilih jajan pasar yang dibawa oleh mbak penjual sayur. Hihi.

Mas suami tiba-tiba berseru, "waahhh, jajan kesukaanku nih!". Saya pun menoleh. Ternyata yang dimaksud mas suami sebagai jajan kesukaannya adalah pisang molen. Jujur, saya baru tau hari itu tentang hal ini. Hihi.

Pisang molen merupakan salah satu jenis kuliner nusantara yang termasuk satu dari sekian banyak varian jajan pasar. Harganya murah meriah, dan sangat mudah ditemukan di penjual aneka kue di tepi jalan. Saya kurang tau pasti di daerah mana saja pisang molen familiar, yang jelas kalau di Semarang pastilah hampir semua orang tau.

"Kok gak dimakan, mas?" tanya saya pada mas suami yang tak kunjung memakan pisang molennya.

"Bentar, mau difoto dulu. Kangen jepret-jepret" jawabnya.

"Yah, pisang molen kok difoto... apa menariknya?" Sahut saya setengah mencibir.

Seperti kebanyakan orang di era media sosial saat ini, kami punya kebiasaan menjepret aneka menu kuliner nusantara yang sedang kami nikmati. Bedanya, kalau saya seringkali hanya tertarik menjepret makanan-makanan yang ditata secara apik dan menarik di tempat makan yang oke. Jadi kalau cuma makan di warung tenda pinggir jalan, jarang sekali saya menjepretnya terlebih dahulu.

Mas suami yang saat kuliah sempat punya hobi fotografi, serinh ceramah panjang lebar tentang hal tersebut. Bilang bahwa saya salah besar jika mengira kuliner yang menarik untuk dijepret itu hanya kuliner-kuliner di tempat makan keren. Bilang bahwa hal sesederhana apapun bisa jadi objek jepretan yang menarik, asalkan kita pintar mencari sisi terbaiknya dan memakai teknik yang benar saat menjepret.

Nah, weekend minggu lalu itu akhirnya mas suami membuktikannya pada saya. Dengan menggunakan Asus Zenfone Laser 2 milik saya, beliau mulai mengambil beberapa gambar pisang molen.


Saat melihat hasilnya, saya nyengir sendiri. Benar-benar gak nyangka jajan pasar harga lima ratus rupiah per bijinya, bisa jadi tampak menarik setelah dijepret menggunakan Asus Zenfone.



Saya jadi penasaran, kok bisa sih bagus gitu hasil jepretannya. Kok selama ini hasil jepretan saya standar banget, padahal kualitas kamera HP saya ini sama sekali gak buruk, bahkan sudah memiliki teknologi PixelMaster Camera yang membuat gambar menjadi empat kali lebih terang (HDR Mode), empat kali lebih sensitif cahaya (Low Light Mode) dan empat kali lebih detail (Super Resolution).


Kata mas suami, itu karena selama ini saya gak pernah berusaha meng-explore fitur kamera yang telah disediakan oleh Asus Zenfone Laser 2 dengan teknologi PixelMaster Camera ini. Pakainya cuma mode auto dan beautification terus. Hehe. Padahal Asus Zenfone telah menyediakan banyak sekali fitur kamera, termasuk mode manual yang bisa diatur fokusnya, aperture-nya dan shutter speed-nya seperti kamera DSLR.


Seperti saat menjepret pisang molen tersebut, mas suami menggunakan mode manual, yang disesuaikan dengan kondisi cahaya saat itu. Dengan bantuan laser focus yang dimiliki Asus Zenfone Laser 2, yang dapat mengurangi blur saat pengambilan gambar.

Sekarang pikiran saya jadi lebih terbuka. Foto bagus sama sekali bukan ditentukan apakah objeknya sesuatu yang 'wah' atau tidak. Hal sesederhana apapun bisa jadi foto yang bagus dan menarik asalkan menggunakan teknik pengambilan yang baik.

Sepertinya sudah saatnya saya mulai belajar fotografi dengan perangkat yang saat ini saya punya dulu, yaitu Asus Zenfone Laser 2. Nanti kalau sudah pintar, mungkin upgrade perangkat menjadi Asus Zenfone Laser 3 bisa dipertimbangkan *kedipin mas suami. Haha.


Artikel ini diikutsertakan pada Blogging Competition Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone yang diselenggarakan oleh Gandjel Rel
14 komentar on "Menjepret Kuliner Sederhana"
  1. Wah itu molen, di tempat saya banyak banget yang jualan, 1 bungkusnya cuma 2 ribu rupiah dan cukup mengenyangkan

    BalasHapus
  2. Kalau ngomongin soal pisang molen, yang kuingat pasar malam Mbak. Pasti ada yang jualan ini. Hihihi.

    BalasHapus
  3. hasil fotonya bagus, ocha platingnya juga oke :D
    semoga menang yaaa

    BalasHapus
  4. Waaaah saya nda pake ASUS ZENFONE soalnya hiehehie. Tapi memang ASUS sering banged ngadain lomba lomba seperti ini. Promosinya boleh boleh lah gencar bangedsssssssssssssss

    BalasHapus
  5. Kalau aku suka pisang bolen keju 😊

    BalasHapus
  6. asal udah kena jepretan ASUS dah, jajanan lima ratus serasa lima ribu yak.. :)

    BalasHapus
  7. Aku juga suka pisang molen....apalagi kalo kulitnya krispi, kriuk...kriuk gitu

    BalasHapus
  8. Iya pisang molen pernah ngehits pada masanya ya mbak, meskipun saat ini masih banyak juga penggemarnya, termasuk saya :)

    Meskipun termasuk jajanan sederhana tapi dengan kamera Asus penampilan pisang molen jadi berkelas ya, seperti makanan resto mahal :)

    BalasHapus
  9. Wah.. Pisang molennya jadi cantik 😍

    HP ASUS memang keren2 ya. Aku pun mupeng banget bs punya yg Zenfone 3. Hehe

    BalasHapus
  10. memotret bisa menghangantakan suasana dan menambah cinta nih mba hehe

    BalasHapus
  11. Pisang molen..sederhana tp ngangeni

    BalasHapus
  12. tetep kliatan enak ya meski sederhana

    BalasHapus
  13. kuliner sederhana tapi tampilanya eksklusif ya mba hehehe

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung, tinggalkan kesanmu ya :)

Signature

Signature