Komunitas Rasa Sahabat

on
Sabtu, 29 Februari 2020
Empat tahun lalu, saya tergabung dalam sebuah grup WA yang merupakan bagian dari Komunitas Blogger Perempuan. Grup WA ini merupakan grup Arisan Link yang digagas oleh Blogger Perempuan, agar anggotanya semakin produktif menulis dan bisa bertukar link antar teman.

Pada perjalanannya, ternyata nggak mudah. Banyak dari kami yang nggak mampu mematuhi jadwal yang sudah disepakati sebelumnya, karna kesibukan masing-masing. Anehnya, hal ini sama sekali nggak bikin salah satu dari kami marah atau protes. Kenapa aku udah nulis kamu tapi kamu nulis aku? Nggak pernah ada sekalipun yang protes seperti itu.

Hingga akhirnya, program arisan link itu benar-benar terlupakan. Tapi nggak lantas bikin grup ini jadi bubar. Karna alih-alih ngobrolin soal arisan link ataupun dunia bloging, kita malah jauh lebih sering ngobrolin masalah lain. Nggak terkecuali curhat masalah pribadi.

Lambat laun, komunitas ini beralih rasa menjadi sahabat. Sahabat online gitu kali ya kalau bahasa anak sekarang. Hehe.

Sebagai orang introvert, saya bukan termasuk orang yang suka atau pandai berkomunitas. Saya tergabung di banyak komunitas -- dalam rangka pengen belajar. Tapi hampir nggak ada satu pun komunitas yang saya benar-benar aktif di dalamnya.

Tapi beda sama komunitas grup Arisan Link ini. Grup ini bikin saya nyaman. Mungkin salah satunya karna nggaka ada aturan yang mengekang. Semua berjalan senyamannya kami para anggota. Kalau lagi ada obrolan dan saya sedang ingin nimbrung, ya saya nimbrung. Kalau lagi nggak pengen nimbrung ya saya nggak nimbrung.

Adakalanya juga, saya pengen cerita tapi ke orang yang nggak ada di 'dunia nyata' saya. Nggak ada di sekitar saya. Ya mereka pasti akan jadi salah satu pilihan saya sebagai tempat bercerita. Begitu juga dengan anggota lain. Banyaaaakkk sekali susah senang para anggota yang sudah saling kami bagi di dalam grup ini.

Dan sejauh ini, hanya di grup ini saya merasa bisa punya komunitas rasa sahabat :')

Selamat empat tahun Grup Jarang Sisiran Always 17Th!



Kenapa grupnya dikasih nama Jarang Sisiran? Karna kami para anggotanya punya satu kesamaan, yaitu sama-sama sering lupa sisiran. Haha. Kenapa Always 17Th? Ya karna kami merasa selalu muda, xixixixi.

Grup ini terdiri dari:


Teman2, minta daftar blog teman2 yg ada di sini dong. Mau aku cantumkan di tulisan blog, tapi gak di link ya:

1. https://rosasusan.com
2. https://naqiyyahsyam.com
3. https://www.jiahjava.com
4. https://desyyusnita.com
5. https://evrinasp.com/
6. https://www.hidayah-art.com/
7. https://www.diahalsa.com
8. https://www.noormafitrianamzain.com/
9. www.mildaini.com
10. www.ernawatililys.com
11. www.cahayatheprinces.com
12. https://www.momtraveler.com
13. https://siswiyantisugi.com
14. https://diajengwitri.id
15. https://www.irawatihamid.com/
16. https://www.muthihaura.com

Rumput Tetangga Tak Selalu Lebih Hijau

on
Jumat, 21 Februari 2020
Katanya, rumput tetangga itu selalu terlihat lebih hijau. Itu kalau kita lihatnya dari jauh kali ya. Begitu mendekat mah kadang ternyata nggak rapi, kotor, dll.

Atau, bisa jadi emang jauh lebih hijau. Selalu hijau. Karna ternyata diapakai rumput sintetis. Hehehehe.

Saya mungkin salah satu orang yang kadang masih sering silau sama rumput tetangga. Menganggapnya jauh lebih hijau dan lebih indah.

Ih, dia enak ya, begitu nikah langsung punya rumah sendiri.

Ih, dia enak ya, dua-duanya kerja di perusahaan bonafide. Pasti gajinya gedhe. Nggak pernah mikir gimana ngatur uang supaya nggak defisit sampai bulan depannya.

Ih, dia enak ya. Kayaknya nggak pernah kepikiran kekurangan uang.

Dan lain-lain, dan lain sebagainya.

Tapi, beberapa waktu lalu saya mendapat sudut pandang lain yang bikin saya jadi tau, ternyata rumput tetangga itu nggak selalu lebih hijau. Asal kita mau memandangnya dari beberapa sudut pandang.

dari pinterest

Jadi ceritanya, beberapa waktu lalu saya mendapat laporan SHU dari koperasi kantor di mana saya terdaftar sebagai anggota. Dalam laporan tersebut, terlampir data teman-teman sesama anggota yang memiliki pinjaman ke koperasi tersebut.

Lalu, betapa saya tercengang. Mendapati beberapa nama teman yang sama sekali nggak saya sangka, ternyata juga termasuk orang yang punya pinjaman.

Bukan, saya bukannya nyinyir atau menertawakan. Saya cuma jadi sadar. Bahwa ternyata, mereka yang tadinya sempat bikin saya merasa 'ih, kayaknya hidup mereka lebih enak ya', ternyata mungkin nggak sepenuhnya benar.

Saya bukan menertawakan. Hanya saja merasa mendapatkan sudut pandang yang lebih utuh dalam mensyukuri hidup saya sendiri, tanpa selalu merasa tertaganggu dengan bayang-bayang rumput tetangga.

Karna toh nyatanya rumput tetangga tak selalu hijau. Setiap orang punya masalahnya masing-masing. Punya air matanya masing-masing.

Hidup bukan untuk diisi dengan sibuk mengurusi hidup orang lain, apalagi sampai membuat kita lupa mensyukuri hidup kita sendiri :)

Signature

Signature