6 Tahun Andien-ku

on
Selasa, 28 Mei 2013


“Slamat ulang tahun ku ucapkan… sambutlah hari indah bahagia… slamat ulang tahun untuk kamu, bahagia didalam hidupmu…”

Rasanya masih jelas sekali membayang di ingatan tante saat tante dengan terburu-buru berlari melewati lorong SMA 2 Kudus menuju ruang BK untuk minta ijin pulang. Alasannya? Karna dari sms Om Acunx, tante tau bahwa mamamu sudah di RSI Sunan Kudus untuk memperjuangkan kehadiranmuu di dunia.



Ya, rasanya baru kemarin detak jantung kami berpacu entah berapa kali lipat ketika melihat mamamu harus memasuki ruang operasi karna kamu tak kunjung ‘turun’. Hari ini… lihatlah, kamu telah tumbuh dengan amat sempurna. Ya, hadirmu memang sungguh sempurna menjadi pelangi bagi 2 keluarga yang entah sudah berapa puluh tahun tak merasakan buncah mendengar tangis seorang bocah.

Be Sholihah Girl’s ya Kak Andien… sehat selalu, pinter, dan semoga segera diperkenankan Allah untuk punya adek. Semoga yang terbaik selalu buat kamu, Barakallahu fi umrik^^

Tante Ocha,

28 Mei 2013

When Approached #18

on
Senin, 27 Mei 2013
Subjet: 
 
Naahhh... tu kaaan... pasti kamu masih kebayang guyon kita beberapa tahun silam tentang berbagi suami :P
Nggak perlu cemburu, Nne... Ardhian sama sekali nggak pernah terlintas dibayanganku.

Hmm, dasar ni anak, curcol terus kerjaannya. Tapi nggak papa sih, aku juga sering curcol ke managerku. hehe

Kita ketemuan awal Juni yuukk... rindu sekali menyusuri jalan pemuda bersamamu...

When Approached #16

on
Senin, 20 Mei 2013


Subjet:

Sangat ngerti Nne… bahkan lebih dari itu, kalo aku di posisimu, aku nggak akan siap sama komentar orang-orang. Yah, meski status duda bukan status hina, tapi diakui ato nggak status itu tetep dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Emm, meski nggak seharusnya juga sih selalu dengerin apa kata orang.

Oh ya, semakin kesini, aku seperti semakin nggak yakin untuk membagi seumur hidupku sama Rafky. Hei, baruu dua kali ketemu aja dia udah berani beberapa kali nyoba ngajak aku jalan berdua. Dan itu sangat bikin aku ilfeel! Apa aku terlihat seperti wanita yang mudah diajak jalan sama sembarang laki-laki?!!

Kamu cemburuin aku sama siapa? Lupakan tentang celoteh kita beberapa tahun lalu tentang berbagi suami, biar kamu nggak terus dihantui rasa cemburu ke aku. Haha…
Oh ya, aku nggak bales sms-mu ya kemaren? Murni karna lupa :D

Rahasia Cantik

on
Selasa, 14 Mei 2013
"Wajahmu bersih sekali... pake' pemebrsih apa, Dek?" tanya salah satu teman, yang biasa saya sapa Kak Tari.

"Aku nggak pernah pake' pembersih, Kak... pembersihku cuma air wudhu" jawabku ringan.

Ya... saya tidak sedang mengada-ada waktu itu. Wajah saya memang tergolong aneh. Kalau pakai sabun wajah atau pembersih malah mudah sekali jerawatan. Tapi kalau dibiarkan saja apa adanya malah 'kinclong'. Padahal sebagai wanita, pastilah ada keinginan untuk 'sok-sokan' terlihat merawat wajah seperti teman-teman yang lain.

Setelah beberapa kali mencoba-coba beberapa produk sabun wajah dan pembersih, akhirnya saya memutuskan, untuk menuruti tabiat wajah saya. Saya meninggalkan semua produk sabun wajah ataupun pembersih. Dan alhamdulillah memang wajah saya baik-baik saja.

gb. diambil dr google

Tapi beberapa hari ini saya sedikit resah. Jerawat tiba-tiba cukup rajin berkunjung di dahi dan janggut saya. Ada apa? Kenapa? Lalu saya teringat obrolan beberapa tahun yang lalu dengan Kak Tari yang saya tulis di awal tadi. Meskipun saya belum termasuk sebagai pengamal sunnah senantiasa menjaga wudhu, tapi sebagai muslimah tentu saja tak kurang dari lima kali berwudhu sebelum sholat wajib, di tambah sebelum dhuha, dan sebelum tidur. Dan saya tertegun.

Beberapa hari ini saya meninggalkan kebiasaan berwudhu sebelum tidur saya, dan sepertinya hampir bertepatan dengan rajinnya jerawat mengunjungi wajah saya. Wallahu a'alam ada hubungannya atau tidak, tapi saya selalu percaya ada hikmah dibalik setiap sunnah :)

Rosa,

14 Mei 2013

When Approached #14



Subject:

Yaa… aku sadar aku terlalu emosional menghadapi masalah ini, Nne. Aku mulai merasa butuh waktu untuk berkontemplasi, merenungkan segala sesuatunya. Jadi kangen masa-masa masih jadi anak kost :(

WHAT??? Ups, salah deh ya kayaknya ekspresiku?! Menikah dengan duda kan sama sekali nggak dosa, kan? Tapi jujur tetep kaget. Speechless deh, Nne. Terus kamu gimana?

Semoga kita selalu yakin ya, Nne... ini hanya satu fase yang harus kita lewati untuk menuju fase berikutnya yang lebih indah, lebih cerah. Semoga… Insyaa Allah…

When Approached #12

on
Kamis, 09 Mei 2013


Subject:

Arrrgghhhh…. Menyesakkan sekali rasanya baca balesanmu yang ini.

Entahlah, Nne… sulit sekali mengambil keputusan. Aku membenarkan apa yang kamu katakana, aku sangat setuju. Tapi aku nggak punya cukup keberanian untuk bilang tidak.

Emm… soal penilaianmu… yah, lagi-lagi aku membenarkan. Dia tipe laki-laki gombal yang sama sekali nggak pernah ada dalam daftar tipe laki-laki yang aku impikan sebagai pendampingku. Baru 2 kali bertemu saja aku sudah nggak bisa menghitung berapa kali dia melempar pujian. Kamu tau kana pa yang ada di pikiranku? Ketika dia dengan mudah memujiku, padahal dia benar-benar belum mengenalku, maka mudah pula baginya melempar pujian ke wanita lain.

Tapi lagi-lagi, aku nggak punya banyak pilihan untuk berkata tidak Anne… aku lelah. Benar-benar lelah mendengar macam-macam petuah yang amat membosankan dari keluargaku.

Ah ya, ketemuan yukk… udah lama kan kita nggak ketemu…

When Approached #10

on
Kamis, 02 Mei 2013


Subject:

Berapa hari aku butuh waktu membalas emailmu, Nne? Entahlah, aku sendiri lupa. Kerjaanku Subhanallah sekali akhir-akhir ini. Dapet koreksi ini itu dari manager, kroscek ini itu sama marketing, dan lain-lain. Belom lagi si Bule yang juga ikut-ikutan ngrecokin.

Oke… oke… maaf untuk khilfk karna kebablasan membahas teman si Ardhian itu. Haha…
Tapi kadang aku kangen loh sama dia, lucu. #Ups, lagi :D

Emm, sekarang soal nasibku.
Untuk pertanyaanmu, aku jawab… ya, aku udah pernah ketemu, sejauh ini baru dua kali.
Pendapatku tentang orang itu? Secara lahiriah, harus aku akui orangnya menyenangkan. Humoris. Yah, kamu tau aku memang selalu merasa butuh penyeimbang untuk karakterku yang sekedar menertawakan Sule aja nggak bisa.

Tapi secara batiniah… entahlah. Aku belum berani menilai terlalu jauh karna aku memang belum benar-benar mengenal. Tapi hatiku bicara saat pertemuan pertama kami, dia bukan sosok ‘calon imam’ yang selalu aku bisikkan dalam tiap untai doaku.

Tapi bukankah kita tidak pernah benar-benar tau apa yang baik buat kita?? Bukankah seringkali kita berencana atau berharap mendapatkan A atau B, tapi justru Allah ngasih C??

Entahlah… jangan tanya tentang perasaanku. Absurd. Aku cuma pengen berhenti dijadikan “bukan-bulanan” tema obrolan keluarga. Salahkah niatku Nne?

Signature

Signature