... :)

on
Minggu, 29 Juli 2012
Lama sekali ya kita tidak berbincang ringan seperti waktu-waktu yang lalu…

Tentang hal – hal kecil, tapi selalu mengesankan bila membahasnya denganmu
Seperti malam itu… saat aku menceritakan tentang ejekan kakakku, dan pembelaan pakdheku melalui telfon. Oh ya, satu hal yang membuatku candu padamu aku piker adalah ini, kesediaanmu menyisihkan satu dua jam di sela kesibukanmu hanya untuk menelfon dan mendengarkan ocehan tidak jelasku…

“Masku ngledekin aku gini ‘jiahh, payah… wisuda tapi nggak ada pendamping wisudanya, nggak punya pacar… payah!!”, lalu kamu menyela dengan tawa renyah.

“Tapi trus pakdhe belain… ‘cari pacar itu gampang, cari jodoh yang susah!’, wahh… setuju banget aku…”

“Tapi au nggak setuju…”, jawabmu ringan sambil terdengar sambil menyerutup kopi. Pasti kopi susu favoritmu, tebakku dalam hati.

“Kenapa kok nggak setuju?” tanyaku heran.

“Jodoh itu justru nggak perlu dicari… dia akan hadir pada waktu dan tempat yang tepat meski seringkali sangat tidak terduga… bahkan sosok yang hadir pun bisa aja sosok yang nggak pernah kamu duga…”

Ah, lagi – lagi hatiku menggumamkan doa yang sama.

“Allah… jaga dia untukku…”

Untuk'mu' Yang Ku Rindu (repost note FB)

on
Minggu, 15 Juli 2012
Rasanya baru saja kemarin engkau melepasku dari pelukanmu,
Seperti baru kemarin pula rasanya hatiku bergetar haru mendengar nada syahdu pengiring kepergianmu
Aku tau, saat itu Kau Melangkah pergi mungkin dengan rasa kecewa karena aku belum memberikan sepenuhnya diriku untukmu
Mungkin kau luka karna aku tak pernah bersungguh – sungguh menjadi orang yang benar – benar mengistimewakanmu
Ah, aku memang selalu banyak alasan mengutarakan berbagai pembelaan atas kemalasanku…

Kini, aku mendengar kabar bahwa sebentar lagi kau akan kembali datang
Membawa sejuta janji istimewa yang tak pernah ragu engkau persembahkan untukku
Aku bahagia… selalu tak sabar menanti hari – hari mesra denganmu,
Menikmati tiap syahdu irama alam yang senantiasa merasuk sukma jika kau disini denganku

Masih berapa hari lagi aku harus menunggumu ?? aku sungguh tak sabar…
Aku berjanji akan berusaha menjadi orang yang lebih pantas atas tunainya janji – janjimu
Meski sebelumnya pun aku selalu menyambut kedatanganmu dengan berbagai janji, harapan serta berderet rencana… aku janji akan lebih bersungguh – sungguh kali ini
Dari mulai hari ini pun aku sudah mencoba menanamkan azzam itu dalam sanubariku : aku akan mulai ‘bersolek’ untuk menyambut kehadiranmu, hanya untukmu…
Tentu saja bukan bersolek dengan gaun selutut dan dada terbuka bak penyanyi – penyanyi papan atas yang di puja – puji kemolekannya itu..
Karna aku tau itu bukan seleramu !
Kau ingin aku cantik dengan basuhan air wudhu, kau ingin bibirku indah dengan polesan dzikir serta tilawah, kau ingin tubuhku bugar dengan berbagai aktivitas kebaikan. Iya kan??
Ah, aku tau kau memang selalu ingin menggandengku mesra menuju taman Surga
Aku saja yang kadang tak bersyukur bisa berjumpa denganmu dan tak mau memanfaatkan perjumpaan itu untuk menyelaraskan keinginanmu itu
Bodoh ya aku ?!

Kini aku dengar engkau akan segera datang… masih beberapa saat lagi memang…
Aku berjanji akan sabar menantimu kembali memelukku hangat dalam dekap nan syahdu
Meskipun kadang ada rasa cemas apa aku benar – benar  masih punya waktu untuk pertemuan indah itu
Ah, tak perlu cemas. Aku hanya perlu berdoa supaya kesempatan itu kembali menjadi milikku. Begitu kan??

Yang jelas…percayalah, bahwa hari ini aku begitu merindukanmu
Percayalah bahwa aku akan berusaha untuk tak lagi mengecewakanmu
Semoga pertemuan kita beberapa saat lagi akan jauh lebih berkesan dari pertemuan – pertemuan yang lalu, itu harapku…

Salam rindu selalu *Ramadhan*-ku….


Rhosa Al - Rosyid

Aku Ingin Kalian Membaca Ini

on
Rabu, 11 Juli 2012
Aku itu pencemburu, kalian pasti tahu.
Aku itu tidak suka perpisahan dan tidak suka ditinggalkan, kalian juga pasti tahu.
Tapi bisa apa? Tidak menyukai sesuatu yang sudah menjadi Sunatullah, bukankah akan membuat luka di hati sendiri?!

Dan malam ini, aku ingin kalian membaca ini.
Tentang apa yang bergolak di hatiku, agar tak lagi ada tanya 'kenapa' atau 'ada apa'.

Ketika kebersamaan telah samapi pada tapal batas, lalu perpisahan menggantikan semuua canda tawa kita... maka, ah, sepertinya tak perlu aku menjelaskan seperti apa rasanya karna aku yakin kalian tahu.

Dan di saat seperti itu, kalian tahu apa perasaanku? Aku, dari hati yang terdalam, selalu ingin tahu sedang apa kalian, baik - baikkah kalian, dan apapun tentang kalian. Tapi, saat aku bertanya lewat sebaris pesan pendek, dan tak lama kemudian jawaban terang kalian sampai ditangan, dadaku justru bergejolak. Aku dilanda cemburu tak tertahan. Cemburu karna kalian telah memiliki dunia baru yang aku tak lagi ada didalamnya. Cemburu karna di sekeliling kalian kini telah ada orang - orang baru, menggantikan posisiku yang dulu selalu ada di dekatmu. Ya, aku cemburu di atas segala kata-kata kalian untuk meyakinkanku bahwa aku akan tetap punya tempat tersendiri di hati kalian yang tidak akan pernah terganti.

Dan yang lebih menyakitkan di fase seperti ini, hatiku selalu seperti membentuk benteng pertahanan untuk bisa menerima orang baru sebagai 'pengganti' kalian. Aku selalu membanding-bandingkan 'orang-orang baru' di sekelilingku dengan kalian, dan mereka akan tampak penuh dengan kekurangan yang tak termaafkan. Kalian tahu, menyiksa sekali rasanya. Tapi memang bukan salah kalian, tapi salahku.

Ya, semua ini salahku. Bukankah kata seorang novelis bijak dalam salah satu novelnya mengatakan bahwa hakikat cinta sejati adalah ketika kita tulus melepaskan?! Ya, aku akan terus berprosees untuk tulus setulus yang aku bisa untuk melepaskan kalian merenda kisah baru, menggapai setiap rajut mimpi-mimpi kalian.

Hanya satu pintaku... Tolong, jangan lupakan aku, dan kalaupun telah ada yang lebih 'istimewa' dariku dalam hari-harimu, maka jangan pernah bercerita padaku. Karna aku akan amat cemburu!

"Tidak ada pertemuan yang abadi. 
Tapi aku percaya, seperti pertemuan, perpisahan pun tak ada yang abadi"

Rosa,
di iringi lagu "Doa Perpisahan (Brothers)"

Signature

Signature