Pengalaman Anak Punya Tongue Tie dan Harus Frenotomi/Insisi

on
Rabu, 30 November 2022

"Pak, coba sini saya kasih lihat" ucap Bu Bidan hanya selang beberapa beberapa menit setelah menolong persalinan saya. Saya yang masih berusaha mengatur nafas setelah berjuang melahirkan anak kedua, sempat tegang. Apakah bayi saya kenapa-napa?

 

"Pak, ini adek punya tongue tie, dan tongue tie-nya kencang sekali. Adek pasti akan kesulitan menyusunya, jadi besok saran saya langsung insisi, ya."

 

Begitulah awal mula kami (saya dan suami) tau bahwa anak kedua kami memiliki tongue tie. Sedikit ngeri membayangkan dia harus menjalani tindakan insisi atau istilah lainnya frenotomi.

 

Apa itu Tongue Tie?

 

tongue-tie
Pinjam gambar dari alodokter.com

Tongue-tie (ankyloglossia) adalah kelainan pada frenulum lidah bayi sehingga berukuran terlalu pendek. Hal ini mengakibatkan lidah bayi menjadi tidak leluasa bergerak. Jika tidak segera ditangani, tongue-tie dapat menyebabkan bayi sulit menyusu, serta kesulitan berbicara, makan, dan menelan. (dikutip dari alodokter.com)

 

Tongue tie disinyalir punya beberapa dampak kurang baik. Di antaranya, bayi akan kesulitan menghisap, menyebabkan perlekatan saat menyusui tidak optimal sehingga puting si ibu rawan terluka, bahkan bisa mengganggu kemampuan bicara anak.

 

Namun, tongue tie ini tergolong menjadi 4 kelas -- kelas, 1, kelas 2, kelas 3 dan 4, yang dibedakan berdasarkan seberapa kencang tongue tie si anak. Pada anak saya, tongue tie-nya dikatakan bidan tergolong ke dalam tongue tie kelas 4, alias kencang sekali. Sehingga kemungkinan akan mengalami beberapa kesulitan jika tidak dilakukan tindakan frenotomi.


Apa itu Frenotomi?

 

Frenotomi atau dikenal juga dengan istilah insisi adalah tindakan memotong tali lidah atau tongue tie. Kalau dengar kata memotong, bayangan kita pasti serem banget yaaa. Waktu dikasih tau bahwa di adek dijadwalkan akan menjalani frenotomi/insisi, saya mules plus deg-degan banget. Ga tega, hiks.

 

Anak saya difrenotomi di usia 2 hari. Sebelum tindakan, kami diminta untuk bertemu dokter, untuk diberikan penjelasan seputar tindakan frenotomi/insisi ini. Saat tindakan saya memilih untuk tetap di kamar inap saya dan meminta ayahnya yang menemani, karena tidak tega.

 

Tindakan frenotomi ternyata dilakukan tanpa anestesi, dan hanya berlangsung sebentar, kurang dari 15 menit. Setelah tindakan, bayi boleh langsung menyusu seperti biasa. Kami juga diberi paracetamol untuk jaga-jaga jika si adek rewel karena nyeri bekas insisi.


Pemulihan Pasca Tindakan Frenotomi


Setelah tongue tie adek difrenotomi/diinsisi, saya kira selesai dan kami bisa bernafas lega. Ternyata tidak. Ada proses selanjutnya yang lebih menegangkan, karena harus kami sendiri yang melakukan. Yaitu, proses pemulihan.


Tepat setelah tindakan frenotomi, suami saya diajari oleh bidan yang mendampingi prosedur yang harus dilakukan selama pemulihan pasca frenotomi. Yaitu senam lidah.


Senam lidah dilakukan dengan cara menggosok atau memijat area bawah lidah (yang bekas dipotong), lalu dilanjutkan dengan menggosok/memijat pipi kanan kiri bagian dalam ke atas dan ke bawah. Menggosok/memijatnya menggunakan jari telunjuk yang sudah dibungkus dengan handscoon steril. Senam lidah ini harus dilakukan setiap hari, sebanyak 2x sehari.


Senam lidah pasca frenotomi ini sepertinya mudah dan sederhana, ya. Tapi percayalah, tidak sesederhana itu untuk melakukannya ke anak sendiri. Membayangkan area yang digosok adalah area bekas sayatan, rasanya gak tega sekali, hiks. Apalagi tiap dilakukan pun, si adek menangis kencang.


Karena rasa tidak tega itu, akhirnya saya kadang mangkir dari keharusan senam lidah. Beberapa kali absen. Suami saya minta bergantian pun gak mau karena tidak tega juga. Apalagi, di hari ke 3 (kalau tidak salah), muncul seperti sariawan berwarna putih (bahkan kalau dilihat mirip nanah) di bawah lidah. Makin gak tega.


Saat jadwal kontrol, Bu Bidan bilang putih-putih seperti sariawan di bawah lidah adek itu memang bagian dari proses pemulihan. Sedihnya, beliau bilang tongue tie-nya adek hampir lengket lagi, kemungkinan besar karena kami kurang rajin senam lidah dan menekannya kurang berani.


Oleh Bu Bidan, bawah lidah adek digosok lagi agar selaput yang hampir terbentuk lagi bisa lepas. Tentu saja anak saya menangis kencang sekali. Setelahnya sempat berdarah sedikit, tapi setelah menyusu si adek kembali tenang. Bu Bidan berpesan agar kami lebih rajin dan berani lagi senam lidahnya, agar selaput bawah lidahnya adek gak tersambung lagi dan bikin frenotominya sia-sia.


Tapi kami masih merasa mengganjal. karena putih-putih yang seperti sariawannya muncul lagi dua hari kemudian, bahkan lebih tebal. beneran deh, melihatnya saja ngilu. Tapi dengan sekuat hati, saya berani-beranikan senam lidah, meski hati seperti diremas-remas karena adek selalu nangis kejer.


Alhamdulillah, hampir 3 minggu setelah frenotomi, akhirnya putih-putih di bawah lidahnya adek hilang sendiri. Dan lidah adek bisa dibilang sudah pulih sepenuhnya.


Perubahan yang Saya Rasakan Setelah Frenotomi


Meski pemulihan pasca insisinya cukup bikin hati ngilu luar biasa, saya bersyukur sekali tenaga medis yang membantu persalinan saya peka dan langsung ngeh tentang kondisi tongue tie anak saya. Jadi, bisa segera diambil tindakan. Ada anak teman saya yang baru ketahuan punya tongue tie setelah usia 2 bulan. Ketahuannya pun setelah dokter merasa ganjil karena selama 2 bulan itu, BB si bayi naiknya sedikit sekali.


Setelah frenotomi, saya merasa si adek menyusunya lebih kuat dan perlekatannya lebih baik. Meski yang namanya settingan Allah, pasti tetap gak bisa diubah 100% ya. Jika dibanding kakaknya yang tidak mengalami kondisi yang sama, hisapan si adek memang tergolong lebih lemah, dan perlekatannya kurang optimal, sehingga saat nenen ASI-nya sering tumpah lewat sela-sela mulut kanan kiri.


Tapi Alhamdulillah gak ada masalah dengan kenaikan BB-nya. Jadi hal itu masih bisa ditolerir.

Awas, 3 Hal ini Bisa Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga

on
Jumat, 25 November 2022

 Memiliki rumah tangga yang harmonis tentu saja merupakan impian setiap orang. Meski dalam perjalanannya nyatanya tidak semudah itu. Banyak sekali liku terjal yang harus dilalui setiap harinya. Hidup bertahun-tahun dengan orang yang sama, menyatukan dua kepala berbeda, sungguh bukan hal yang mudah.

 

Di awal pernikahan, kesalahpahaman rasanya hampir terjadi setiap hari, meski hanya dipicu hal-hal yang sepele. Yang akhirnya saya sadari adalah, ternyata membangun rumah tangga ini butuh ilmu. Tanpa ilmu, kita pasti akan seperti hilang arah. Kita pasti akan merasa 'kok nikah gini banget, yaaa ternyata'.

 

Setelah menjalani biduk rumah tangga hampir 7 tahun lamanya, saya belajar. Ada 3 hal besar yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.

 

menjaga-keharmonisan-rumah-tangga

 

3 Hal yang Bisa Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga

 

Faktor Ekonomi

 

Mungkin seolah terlihat matre. Tapi toh pada kenyataannya, membangun rumah tangga sangat tidak mungkin mengesampingkan masalah ekonomi. Biaya makan, listrik, sekolah, dan lain sebagainya, semuanya butuh uang. Apalagi di jaman yang semakin serba mahal ini. 


Maka dari itu, faktor ekonomi diakui atau tidak punya peran yang sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Terbukti, di  masa pandemi lalu, yang mana banyak orang sedang jatuh perekonomiannya, berdampak pada meningkatnya jumlah perceraian di beberapa daerah.

 

Oh, berarti kalau kaya raya, rumah tangganya sudah pasti harmonis?

 

Ya tentu saja tidak jaminan. Karena masih ada beberapa faktor lain yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.

 

Urusan Ranjang

 

Mungkin persoalan ranjang alias hubungan seksual masih dilihat sebagai hal yang tabu bagi sebagian orang, tidakterkecuali bagi yang sudah menikah. Padahal, diakui atau tidak, kualitas hubungan seks antara suami dan istri, punya faktor penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

 

Sayangnya, karena masih dianggap tabu untuk dibicarakan, banyak para suami atau para istri yang memilih memendam dan tidak mengkomunikasikan dengan baik saat merasa ada masalah dengan urusan ranjang mereka.

 

Aneh, ya. Bahkan sekedar ngobrolin soal seks dengan pasangan sendiri saja banyak yang tidak berani.

 

Padahal, dengan dikomunikasikan dengan pasangan, masalah hubungan seksual yang terjadi bisa dicari jalan keluarnya bersama-sama. Contohnya, jika pihak istri sering merasa sakit setelah berhubungan. Bisa jadi karena kurang foreplay sehingga cairan pelumas yang keluar belum cukup, atau ada masalah dengan hormonnya.

 

Atau jika suami mengalami masalah ejakulasi dini, suami harus terbuka dengan istri. Agar masalah tersebut bisa dicari solusinya bersama-sama bagaimana cara menambah stamina pria yang aman. Jangan sampai suami memendam sendirian, dan diam-diam meminum obat penambah stamina pria yang tidak aman, dan membawa efek buruk pada kesehatan jangka panjang.

 

Alangkah lebih baik jika berkonsultasi ke klinik penyedia jasa sexual care yang terpercaya dan didampingi tenaga profesional. Sehingga obat stamina pria yang diberikan dosisnya sesuai dengan yang dibutuhkan si pasien. Lagi-lagi, mungkin bagi sebagian orang, mendatangi klinik sexual care seperti ini adalah hal tabu dan memalukan. Syukurnya, sekarang sudah ada klinik sexual care yang menyediakan jasa konsultasi online, bahkan tanpa dipungut biaya.

 

Komunikasi dengan Pasangan


Hal terakhir memegang peranan paling penting, dan menjadi salah satu solusi dua hal sebelumnya. Yap, komunikasi.

 

Komunikasi yang baik, adalah faktor penting yang membuat keharmonisan rumah tangga terjaga. Jika komunikasi buruk, dijamin keharmonisan rumah tangga pun akan terganggu.

 

Komunikasi yang baik tidak hanya tentang membicarakan atau mengungkapkan apapun yang ada di kepala kita pada pasangan. Lebih dari itu, jika kita ingin komunikasi kita dengan pasangan terjalin dengan baik, kita harus belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan baik.

 

Seperti, memilih waktu yang tepat saat hendak membicarakan suatu hal pada pasangan kita. Atau mengamati kondisi psikologis atau mood pasangan terlebih dahulu sebelum menyampaikan suatu masalah yang agak sensitif. Dan yang lebih penting, suami dan istri harus sama-sama mau mengesampingkan ego masing-masing, agar komunikasi bisa berjalan dengan baik dan keharmonisan rumah tangga terjaga.

 

Menikah, konon adalah ibadah terpanjang, karena dilakukan sepanjang usia. Oleh karena itu, membekali dengan ilmu rasanya merupakan keharusan. Termasuk belajar tentang apa saja yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga kita. Agar kita bisa lebih mawas diri akan hal-hal tersebut.

 

Jika menurut teman-teman ada tambahan point hal yang bisa mengganggu rumah tangga, silakan ditambahkan melalui kolom komentar yaaa, teman. Semoga Allah senantiasa jaga keharmonisan rumah tangga kita. Aamiin.

Yoga Untuk Pemula dan Manfaat yang Saya Rasakan

on
Selasa, 22 November 2022

 Dulu kalau dengar kata 'yoga', yang terlintas di kepala saya itu antara duduk diam anteng (padahal ini namanya meditasi, ya... wkwkwk) dan olahraga yang badannya ditekuk sana sini meliuk-liuk. Melihat pose meliuk-liuk para pe-yoga profesional itu, sudah pasti saya yang benar-benar awam ini, langsung merasa sudah pasti gak bisa, dan tidak melirik yoga sedikit pun sebagai olahraga yang ingin saya coba.

 

yoga-untuk-pemula
Yoga yang ada dalam bayangan saya sebelumnya


Waktu itu saya gak langsung praktekkan video yoga-nya, tapi saya kulik-kulik dulu tentang video itu. Ternyata video itu diposting oleh seorang instruktur Yoga bernama Naomi, dengan chanel Youtube bernama My Fit Daily Dose. Selain itu, ternyata di chanelnya Kak Naomi tersebut ada playlist berjudul "Yoga Promil".

 

yoga-untuk-pemula

 

Saya makin semangat untuk mencoba mengikuti tutorial Yoga di channel Kak Naomi. Setelah mencoba langsung, segala pikiran saya tentang yoga seperti yang saya ceritakan di awal tulisan ini, langsung terpatahkan. Ternyata yoga untuk pemula seperti saya, sangat mudah dilakukan.

 

Yang bikin saya semakin semangat untuk merutinkan olahraga yoga ini, karena tubuh saya merasakan langsung manfaatnya. Beneran rasanya seperti instan langsung bisa saya rasakan.

 

Apa aja sih manfaat yoga yang saya rasakan?

 

1. Menghilangkan Pegal-Pegal di Punggung

 Saya tuh jompo banget, meski usia baru awal kepala 3. Paling sering, tiap capek dikit, pasti punggung saya sakit. Kalau sedang sakit punggung, saya sampai susah ngapa-ngapain termasuk melakukan gerakan rukuk saat sholat. Dulu saya biasanya langsung pijat kalau punggung sakit.


Sejak mulai rutin melakukan yoga, pegal-pegal di punggung jarang sekali saya rasakan. Bahkan saya jadi jarang sekali pijat, padahal dulu sebulan sekali pasti saya merasa harus pijat.


2. Tidur Jadi Lebih Berkualitas

Salah satu tanda tidur kita berkualitas adalah ketika bangun di pagi hari, tubuh kita terasa jauh lebih segar. Nah, saya sempat lama sekali gak merasakan hal ini. Durasi tidur saya hampir selalu cukup, tapi kok saat bangun di pagi hari, bukannya terasa fresh, eh malah rasanya jadi capek semua.

 

Gak jarang, saat bangun di pagi hari, kepala saya malah pusing sekali. Atau sering masih merasa ngantuk, padahal tidur dari jam 9 malam, dan bangun jam 5 pagi.

 

Semenjak saya belajar dan mempraktekkan yoga untuk pemula, Alhamdulillah tidur saya terasa jauh lebih berkualitas. Rasanya lebih nyenyak, dan saat bangun pagi, badan dan pikiran terasa fresh.


3. Memperbaiki Mood

Saat saya memulai program hamil dan melakukan beberapa pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan, saya didiagnosa ada kecenderungan PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome). PCOS ini punya banyak sekali komplikasi ke kondisi tubuh maupun mental. Salah satunya, wanita dengan PCOS cenderung lebih mood swing dan sering bad mood.

 

Sejak rutin yoga, Alhamdulillah mood saya jadi jauh lebih stabil. Meski ini juga dibarengi dengan minum vitamin D dan berjemur. Karena vitamin D ternyata punya pengaruh besar terhadap kestabilan mood.

 

4. Melancarkan Menstruasi

Salah satu ciri khas wanita dengan PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur, meski ini gak selalu terjadi di semua wanita PCOS. Saya juga sebenarnya termasuk teratur menstruasinya. Hanya saja, saat sedang promil itu menstruasi saya sempat berantakan. Durasinya memanjang, tapi cuma flek-flek gitu.

 

Lalu pernah juga di satu periode menstruasi, darah mens-nya sudah berhenti padahal baru 3 hari. Saya panik, karena berpikiran ini salah satu tanda kesuburan saya tidak baik. Sedih banget, karena saya pengen banget bisa segera hamil anak kedua.

 

Tapi lalu saya ingat di playlist yoga promil channel My Fit Daily Dose, ada video yang berjudul Yoga Untuk Melancarkan Menstruasi dan Yoga Untuk Menyeimbangkan Hormon. Langsung saya praktekkan video yoga tersebut.

 

Alhamdulillah, setelah yoga, darah mens yang awalnya sudah tidak keluar, langsung keluar lagi dengan cukup lancar. 


5. Bonus Garis Dua

Alhamdulillah, setelah dua bulan rutin mempraktekkan video-video yoga di playlist yoga promilnya Kak Naomi, akhirnya saya dapat garis dua alias positif hamil.

 

Meski tentu saja ada banyak ikhtiar lain yang saya lakukan, dan yang utama adalah karena Allah meridhoi doa dan ikhtiar saya tersebut.

 

Cerita lengkap tentang perjalanan promil anak kedua saya bisa dibaca di blog saya yang satunya.


Setelah merasakan langsung manfaat yoga ke tubuh saya, saya jadi menjadikan yoga sebagai olahraga favorit. termasuk saat hamil, saya mengatasi berbagai ketidaknyamanan yang tubuh saya rasakan karena efek kehamilan dengan yoga.

 

Menurut saya, yoga ini cocok sekali dicoba oleh orang-orang yang ingin mulai olahraga, tapi mageran seperti saya. Hehehe. Atau orang yang ingin olahraga dengan tempo yang slow dan gak terlalu bikin capek atau ngos-ngosan.

 

Cobain yuk, pasti ketagihan deh!

Interlac Tablet Kunyah, Suplemen untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak

on
Selasa, 08 November 2022
Salah satu cobaan terberat saya selama punya anak adalah menghadapi Faza yang sempat trauma BAB. Gara-garanya, dia pernah konstipasi lumayan parah di usia 9 bulan. Semenjak itu, dia sering menahan keinginan untuk BAB, karena trauma sakitnya saat konstipasi.

Udah deh, kalau mengingat kembali perjalanan saya dan suami dalam mendampingi Faza dan traumanya itu, rasanya sangat menyesakkan. Gimana enggak, tiap akan BAB kami harus merayu habis-habisan dulu, dan harus melihat dia nangis-nangis dulu. Padahal BAB kan salah satu kebutuhan biologis dasar manusia, kan?


Oleh karena itu, salah satu fokus saya ke Faza adalah gimana caranya menjaga pencernaannya agar tetap sehat. Apalagi, konon salah satu yang mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan adalah kesehatan saluran cerna kita. Karena konon, 80 % komponen system kekebalan tubuh kita ada di jaringan usus yang tentu berkaitan erat dengan saluran cerna.


Tapi, akhir-akhir ini marak berita tentang obat sirup yang tercemar Etilen Glikol (EG) dan Di-Etilen Glikol (DEG), lumayan bikin was-was kalau mau beli obat maupun suplemen untuk anak.


Sebagai orangtua, jujur isu ini terasa sangat meresahkan. Bahkan minggu lalu saat anak saya demam, saya akhirnya membawanya ke IGD, karena sempat mencoba membeli obat sirup di apotek pun benar-benar tidak diijinkan.


Dilema sekali, ya. Di satu sisi, jadi was-was kalau mau ngasih suplemen ke anak. Tapi di sisi lain, di kondisi musim yang gak menentu dan kadang ekstrim gini, menjaga daya tahan tubuh anak tanpa dukungan suplemen imunitas rasanya masih kurang optimal.


Suplemen Tablet Kunyah untuk Anak dengan Double Manfaat


Alhamdulillahnya, saya ketemu Interlac. Suplemen untuk anak yang beberapa bulan lalu terbukti berhasil membantu anak bayi saya yang sering kolik dan bikin saya begadang tiap malam, jadi tidur pulas dan gak begadang lagi karena koliknya Alhamdulillah jadi berkurang drastis sejak saya beri Interlac.


Saat bercerita kepada seorang teman yang kebetulan juga berprofesi sebagai dokter tentang keresahan saya menghadapi anak yang sering kolik, beliau menyarankan agar saya memberikan probiotik untuk anak saya. Saat saya minta diberi saran suplemen probiotik apa yang bagus untuk anak, beliau merekomendasikan agar saya membeli Interlac.


Ternyata, Interlac tidak hanya suplemen berbentuk drops seperti yang saya berikan untuk anak bayi saya, melainkan juga punya suplemen alternatif selain sirup, berbentuk tablet kunyah rasa jeruk yang cocok untuk anak yang sudah pintar mengunyah, bahkan juga cocok untuk orang dewasa maupun ibu hamil.


Jujur dulu sempat tahan nafas lihat harganya. Tapi karena saya sudah membuktikan sendiri manfaat dan efek positifnya di anak kedua saya, saya jadi gak ragu untuk memilih Interlac tablet kunyah ini untuk anak pertama , yang Insyaa Allah jauh lebih aman dan terhindar dari cemaran Eg dan DEG.


Interlac tablet kunyah rasa jeruk ini suplemen praktis, karena cukup diminum 1x sehari, dan sudah memberikan manfaat yang optimal serta rasanya pun disukai anak. Suplemen tablet kunyah dari Interlac ini memiliki kandungan kombinasi antara Lactobacillus reuteri DSM 17938 dan vitamin D3.

 

Interlac-tablet-kunyah

 

Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah bakteri baik yang sering digunakan sebagai bahan baku probiotik, yang sudah terbukti punya banyak sekali manfaat untuk tubuh. Di antaranya, menjaga Kesehatan saluran cerna serta mengatasi dan mencegah masalah pencernaan seperti diare dan konstipasi.


Sementara vitamin D3 juga punya banyak sekali manfaat, yaitu diantaranya menjaga Kesehatan tulang, jantung dan pembuluh darah, serta mengatur kadar insulin dan gula darah. Vitamin D3 ini gak hanya penting untuk anak-anak, tapi juga untuk kita yang lebih sering beraktivitas di dalam ruangan, yang otomatis jarang mendapat asupan vitamin D dari matahari.


Interlac-tablet-kunyah


Kombinasi Lactobacillus reuteri 17938 dan vitamin D3 dalam Interlac tablet kunyah rasa jeruk akan meningkatkan penyerapan vitamin D lebih optimal. Formula double action ini juga akan membantu menjaga Kesehatan saluran cerna serta meningkatkan daya tahan tubuh.


Nah, sedikit saran dari saya. Kalau mau beli Interlac, please di official store-nya saja ya. Karena saat akan membeli Interlac, saya sempat membaca beberapa testimoni di toko online yang bukan official store. Toko tersebut menawarkan harga yang jauh lebih murah, tapi pembelinya banyak yang mengeluh menerima barang yang diragukan keasliannya. Duh, kan ngeri ya kalau memberi suplemen untuk anak yang diragukan keasliannya.


Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Agar Tetap Optimal


Belum habis berita tentang meningkatnya kasus gagal ginjal pada anak, kita juga kembali dihantui bayang-bayang varian covid baru yang konon kembali merebak. Selain menjaga meningkatkan imunitas diri sendiri agar bisa tetap menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal, sebagai orangtua tentu saja ada keinginan untuk menjaga daya tahan tubuh anak-anak kita agar tetap optimal dan bisa menangkal  ancaman berbagai virus.
Saya sendiri melakukan beberapa usaha, yang mungkin bisa menjadi tips bagi ibu-ibu lain dalam menjaga imunitas anak-anak. Beberapa yang saya lakukan di antaranya:





1. Memastikan asupan gizi harian terpenuhi, yaitu dengan menyajikan sayur, protein dan buah-buahan dalam menu makanan sehari-hari.


2. Memastikan anak istirahat dengan cukup, yaitu tidur maksimal jam 9 malam, dan kalau bisa ditambah tidur siang meski hanya sebentar.


3. Memberi suplemen yang punya manfaat menjaga daya tahan tubuh dan mengoptimalkan saluran cerna, yang aman dikonsumsi setiap hari dan tanpa cemaran EG dan DEG.


Namun, di atas semua itu, tentu saja yang utama tetaplah doa. Semoga Allah memberikan perlindungan untuk kita dan anak-anak kita di jaman yang semakin ada saja wabah dan musibahnya seperti ini. Aamiin.


Signature

Signature