Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Dermagic Cream: Go Away Gatal dan Eksim

on
Rabu, 04 Januari 2023

Keputusan besar yang berani saya ambil dalam beberapa tahun terakhir ini salah satunya adalah beralih dari pembalut wanita ke menstrual cup. Ya, kelihatannya mungkin sederhana. Tapi bagi saya yang orangnya agak parnoan, melawan berbagai macam ketakutan tentang menstrual cup tentu tidak sesederhana itu.

 

Beberapa orang di sekitar saya keheranan dan bertanya-tanya, apa sih yang membuat saya memutuskan untuk beralih ke menstrual cup? Maklum, karena menstrual cup belum terlalu lazim di lingkungan saya.

 

Kalau ditanya apa yang membuat saya akhirnya memutuskan beralih ke menstrual cup, salah satu yang paling utama adalah ketidaknyamanan memakai pembalut. Terutama setelah menstruasi di atas hari ke-3. 24 jam memakai pembalut sering bikin kulit di area sensitif saya jadi gak nyaman. Terutama gatal di selangkangan.

 

Gatal di area non-sensitif aja gak nyaman, kan? Apalagi di area sensitif.

 

Hal itu mungkin sudah berhasil aku atasi saat menstruasi. Tapi ketika pasca melahirkan, jelas masalah ini kembali menghantui. Pasalnya, menstrual cup tidak direkomendasikan dipakai saat sedang nifas. Jadi mau gak mau ya pakai pembalut wanita lagi.

 

Padahal nifas jauh lebih lama dari menstruasi, bahkan saya nifas hampir dua bulan lamanya. Bayangkan kayak apa rasanya *cry*. Gatal, perih, dll campur aduk gak karuan rasanya.

 

Di saat seperti ini, keberadaan krim gatal untuk kulit, sungguh merupakan pertolongan yang sangat berarti untuk saya.

 

Dermagic Cream, Krim Magic Untuk Macam-Macam Masalah Kulit

 

Karena masalah kulit -- apapun namanya -- entah itu gatal selangkangan, eksim, panu, kadas, kurap, alergi dll itu meski terlihat sepele, tapi sangat mengganggu, maka keberadaan krim untuk mengatasi semua masalah kulit itu sangat kita perlukan.

 

DERMAGIC-CREAM-UNTUK-GATAL-DAN-EKSIM

 

Beruntung akhirnya saya menemukan Dermagic Cream. Dermagic Cream adalah krim kulit yang diformulasikan khusus dengan kandungan herbal alami, yang efektif membantu mengatasi berbagai permasalahan kulit. Di antaranya, gatal-gatal pada kulit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri seperti eksim, gatal alergi, panu dan kurap.

Packaging

Dermagic Cream dikemas dalam kemasan tube, yang akan menjaga produk terjaga kehigienisannya.

Komposisi & Harga

Dermagic Cream mengandung berbagai bahan herbal alami antara lain daun binahong, daun bidara, Niacinamide, Aloe Vera, Daun Lavender dan Daun Pegagan.

Berikut ini detail komposisinya:

Aqua, Cetyl Alcohol, Niacinamide, Stearic Acid, Propylene Glycol, Anredera Cordifolia Leaf Extract, PEG-100 Stearate, Centella Asiatica Leaf Extract, Glyceryl Stearate, Cetearyl Alcohol, Isopropyl Myristate, Moringa Oleifera Leaf Extract, Ziziphus Jujuba Leaf Extract, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil, Mentha Piperita (Pappermint) Oil, Menthol, PEG-400, Sodium Benzoate, Phenoxyethanol, Glycerin, Olive (Olea Europaea) Oil, Helianthus Annuus (Sunflower) Seed Oil, Dmdm Hydantoin, Castor (Ricinus Communis) Oil, Dimethicone, Potassium Sorbate, Panthenol, Tocopheryl Acetate, Allantoin, Lavandula Angustifolia Oil, Cymbopogon Nardus herb Oil, BHT, Silica, Sodium Citrate, Citric Acid, Triethanolamine, Polysorbate 60, Disodium EDTA, Ci 77891, Fragrance

Harganya di shopee-nya Rp 105.000,- per 200 gram. Worth to buy dengan segala manfaatnya.

Tekstur & Aroma

Tekstur Dermagic Cream berupa krim berwarna putih. Ketika diaplikasikan, butuh waktu beberapa detik untuk membuatnya rata dengan sempurna.

 

Dermagic-cream-untuk-gatal-dan-eksim

 

Aromanya harum seperti kombinasi beberapa macam tumbuhan gitu. Memberi efek calming ketika menciumnya.


Klaim Produk

 

Berdasarkan beberapa bahan utamanya, krim gatal ini punya manfaat:

  • Daun Binahong: Kaya senyawa antioksidan yang mampu meredakan gatal pada kulit
  • Daun Bidara: Membantu mempercepat penyembuhan luka gatal dan memudarkan bekasnya
  • Niacinamide: Membantu meredakan peradangan kulit dan memudarkan bekas gatal
  • Aloe Vera: Kaya akan vitamin yang baik untuk merawat kulit meradang
  • Lavender: Mengandung zat antiseptik yang membantu menghambat pertumbuhan virus, bakteri, maupun jamur
  • Pegagan: Membantu menyembuhkan luka dan mencegah timbulnya bekas luka

 

Pengalaman Pemakaian

 

Kebetulan, satu bulanan ini saya cukup galau melihat kondisi kulit dua anak saya. Anak pertama saya, di bagian pipinya, kulitnya sangat kering. Teksturnya kasar, dan warnanya memutih di beberapa bagian. Jadi mirip panu gitu, tapi lebar sekali.

 

Sedangkan anak kedua saya, beberapa bagian di tubuhnya juga muncul bercak-bercak putih mirip panu. Saya sempat menanyakan ke dokter spesialis anak, katanya itu disebabkan oleh jamur. 


Karena Dermagic Cream ini klaim-nya aman untuk semua usia, saya oleskan ke dua anak saya. Surpraisingly, pipi anak pertama saya jadi lembut. Kulitnya yang awalnya kering berkurang signifikan. Sedangkan bercak warna keputih-putihan yang seperti panu juga mulai memudar.

 

Menurut pengakuan anak saya, ada rasa semriwing saat diolesi Dermagic Cream ini. Saya pun lalu mencobanya langsung. Ternyata benar, Dermagic Cream memberi efek sejuk dan menenangkan pada kulit seperti efek minty,  sehingga bisa meredakan gatal-gatal dan tidak nyaman pada kulit. Pakainya pun cukup sedikit saja, dan diratakan.

 

Suami saya pun gak ketinggala ikut memakai Dermagic Cream ini, karena di punggung kanannya ada eksim yang sudah mencoba diatasi dengan berbagai cara belum juga sembuh. Alhamdulillah suami merasakan progress positif pada eksimnya tersebut. Meski tentu saja belum sembuh, karena baru beberapa kali oles, setidaknya dia merasa kondisi eksimnya semakin membaik.

 

dermagic-untuk-gatal-dan-eksim
Ini foto setelah beberapa kali dioles Dermagic. FYI, ini membaik banget. sayangnya saya lupa foto sebelum dikasih dermagic.

 

Jujur lega banget setelah kenal Dermagic Cream ini. Sebelumnya saya agak beban mental gitu kan, masa iya ibunya suka skincare-an dan review skincare macem-macem, tapi kulit anaknya gak terurus?

 

Lebih leganya lagi, Dermagic Cream ini sudah mengantongi ijin BPOM. Ini penting banget ya, apalagi saya ngasih ini untuk anak-anak saya. Soalnya di luaran sana, banyak banget krim gatal yang tidak ber-BPOM. Pokoknya cari yang aman-aman aja ya, bund. 


Kalau kalian punya masalah kulit yang disebabkan oleh jamur seperti gatal di selangkangan, panu, kurap, eksim, dll, Dermagic Cream ini patut sekali dicoba.

 

Berikut saya cantumkan link toko online-nya jika kalian ingin langsung check out ya:

 

Link Shopee: https://shope.ee/2fc7RMm2Nc

 

Link Tiktokshop: https://vt.tiktok.com/ZS829Ru2f/

Pengalaman Anak Punya Tongue Tie dan Harus Frenotomi/Insisi

on
Rabu, 30 November 2022

"Pak, coba sini saya kasih lihat" ucap Bu Bidan hanya selang beberapa beberapa menit setelah menolong persalinan saya. Saya yang masih berusaha mengatur nafas setelah berjuang melahirkan anak kedua, sempat tegang. Apakah bayi saya kenapa-napa?

 

"Pak, ini adek punya tongue tie, dan tongue tie-nya kencang sekali. Adek pasti akan kesulitan menyusunya, jadi besok saran saya langsung insisi, ya."

 

Begitulah awal mula kami (saya dan suami) tau bahwa anak kedua kami memiliki tongue tie. Sedikit ngeri membayangkan dia harus menjalani tindakan insisi atau istilah lainnya frenotomi.

 

Apa itu Tongue Tie?

 

tongue-tie
Pinjam gambar dari alodokter.com

Tongue-tie (ankyloglossia) adalah kelainan pada frenulum lidah bayi sehingga berukuran terlalu pendek. Hal ini mengakibatkan lidah bayi menjadi tidak leluasa bergerak. Jika tidak segera ditangani, tongue-tie dapat menyebabkan bayi sulit menyusu, serta kesulitan berbicara, makan, dan menelan. (dikutip dari alodokter.com)

 

Tongue tie disinyalir punya beberapa dampak kurang baik. Di antaranya, bayi akan kesulitan menghisap, menyebabkan perlekatan saat menyusui tidak optimal sehingga puting si ibu rawan terluka, bahkan bisa mengganggu kemampuan bicara anak.

 

Namun, tongue tie ini tergolong menjadi 4 kelas -- kelas, 1, kelas 2, kelas 3 dan 4, yang dibedakan berdasarkan seberapa kencang tongue tie si anak. Pada anak saya, tongue tie-nya dikatakan bidan tergolong ke dalam tongue tie kelas 4, alias kencang sekali. Sehingga kemungkinan akan mengalami beberapa kesulitan jika tidak dilakukan tindakan frenotomi.


Apa itu Frenotomi?

 

Frenotomi atau dikenal juga dengan istilah insisi adalah tindakan memotong tali lidah atau tongue tie. Kalau dengar kata memotong, bayangan kita pasti serem banget yaaa. Waktu dikasih tau bahwa di adek dijadwalkan akan menjalani frenotomi/insisi, saya mules plus deg-degan banget. Ga tega, hiks.

 

Anak saya difrenotomi di usia 2 hari. Sebelum tindakan, kami diminta untuk bertemu dokter, untuk diberikan penjelasan seputar tindakan frenotomi/insisi ini. Saat tindakan saya memilih untuk tetap di kamar inap saya dan meminta ayahnya yang menemani, karena tidak tega.

 

Tindakan frenotomi ternyata dilakukan tanpa anestesi, dan hanya berlangsung sebentar, kurang dari 15 menit. Setelah tindakan, bayi boleh langsung menyusu seperti biasa. Kami juga diberi paracetamol untuk jaga-jaga jika si adek rewel karena nyeri bekas insisi.


Pemulihan Pasca Tindakan Frenotomi


Setelah tongue tie adek difrenotomi/diinsisi, saya kira selesai dan kami bisa bernafas lega. Ternyata tidak. Ada proses selanjutnya yang lebih menegangkan, karena harus kami sendiri yang melakukan. Yaitu, proses pemulihan.


Tepat setelah tindakan frenotomi, suami saya diajari oleh bidan yang mendampingi prosedur yang harus dilakukan selama pemulihan pasca frenotomi. Yaitu senam lidah.


Senam lidah dilakukan dengan cara menggosok atau memijat area bawah lidah (yang bekas dipotong), lalu dilanjutkan dengan menggosok/memijat pipi kanan kiri bagian dalam ke atas dan ke bawah. Menggosok/memijatnya menggunakan jari telunjuk yang sudah dibungkus dengan handscoon steril. Senam lidah ini harus dilakukan setiap hari, sebanyak 2x sehari.


Senam lidah pasca frenotomi ini sepertinya mudah dan sederhana, ya. Tapi percayalah, tidak sesederhana itu untuk melakukannya ke anak sendiri. Membayangkan area yang digosok adalah area bekas sayatan, rasanya gak tega sekali, hiks. Apalagi tiap dilakukan pun, si adek menangis kencang.


Karena rasa tidak tega itu, akhirnya saya kadang mangkir dari keharusan senam lidah. Beberapa kali absen. Suami saya minta bergantian pun gak mau karena tidak tega juga. Apalagi, di hari ke 3 (kalau tidak salah), muncul seperti sariawan berwarna putih (bahkan kalau dilihat mirip nanah) di bawah lidah. Makin gak tega.


Saat jadwal kontrol, Bu Bidan bilang putih-putih seperti sariawan di bawah lidah adek itu memang bagian dari proses pemulihan. Sedihnya, beliau bilang tongue tie-nya adek hampir lengket lagi, kemungkinan besar karena kami kurang rajin senam lidah dan menekannya kurang berani.


Oleh Bu Bidan, bawah lidah adek digosok lagi agar selaput yang hampir terbentuk lagi bisa lepas. Tentu saja anak saya menangis kencang sekali. Setelahnya sempat berdarah sedikit, tapi setelah menyusu si adek kembali tenang. Bu Bidan berpesan agar kami lebih rajin dan berani lagi senam lidahnya, agar selaput bawah lidahnya adek gak tersambung lagi dan bikin frenotominya sia-sia.


Tapi kami masih merasa mengganjal. karena putih-putih yang seperti sariawannya muncul lagi dua hari kemudian, bahkan lebih tebal. beneran deh, melihatnya saja ngilu. Tapi dengan sekuat hati, saya berani-beranikan senam lidah, meski hati seperti diremas-remas karena adek selalu nangis kejer.


Alhamdulillah, hampir 3 minggu setelah frenotomi, akhirnya putih-putih di bawah lidahnya adek hilang sendiri. Dan lidah adek bisa dibilang sudah pulih sepenuhnya.


Perubahan yang Saya Rasakan Setelah Frenotomi


Meski pemulihan pasca insisinya cukup bikin hati ngilu luar biasa, saya bersyukur sekali tenaga medis yang membantu persalinan saya peka dan langsung ngeh tentang kondisi tongue tie anak saya. Jadi, bisa segera diambil tindakan. Ada anak teman saya yang baru ketahuan punya tongue tie setelah usia 2 bulan. Ketahuannya pun setelah dokter merasa ganjil karena selama 2 bulan itu, BB si bayi naiknya sedikit sekali.


Setelah frenotomi, saya merasa si adek menyusunya lebih kuat dan perlekatannya lebih baik. Meski yang namanya settingan Allah, pasti tetap gak bisa diubah 100% ya. Jika dibanding kakaknya yang tidak mengalami kondisi yang sama, hisapan si adek memang tergolong lebih lemah, dan perlekatannya kurang optimal, sehingga saat nenen ASI-nya sering tumpah lewat sela-sela mulut kanan kiri.


Tapi Alhamdulillah gak ada masalah dengan kenaikan BB-nya. Jadi hal itu masih bisa ditolerir.

Awas, 3 Hal ini Bisa Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga

on
Jumat, 25 November 2022

 Memiliki rumah tangga yang harmonis tentu saja merupakan impian setiap orang. Meski dalam perjalanannya nyatanya tidak semudah itu. Banyak sekali liku terjal yang harus dilalui setiap harinya. Hidup bertahun-tahun dengan orang yang sama, menyatukan dua kepala berbeda, sungguh bukan hal yang mudah.

 

Di awal pernikahan, kesalahpahaman rasanya hampir terjadi setiap hari, meski hanya dipicu hal-hal yang sepele. Yang akhirnya saya sadari adalah, ternyata membangun rumah tangga ini butuh ilmu. Tanpa ilmu, kita pasti akan seperti hilang arah. Kita pasti akan merasa 'kok nikah gini banget, yaaa ternyata'.

 

Setelah menjalani biduk rumah tangga hampir 7 tahun lamanya, saya belajar. Ada 3 hal besar yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.

 

menjaga-keharmonisan-rumah-tangga

 

3 Hal yang Bisa Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga

 

Faktor Ekonomi

 

Mungkin seolah terlihat matre. Tapi toh pada kenyataannya, membangun rumah tangga sangat tidak mungkin mengesampingkan masalah ekonomi. Biaya makan, listrik, sekolah, dan lain sebagainya, semuanya butuh uang. Apalagi di jaman yang semakin serba mahal ini. 


Maka dari itu, faktor ekonomi diakui atau tidak punya peran yang sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Terbukti, di  masa pandemi lalu, yang mana banyak orang sedang jatuh perekonomiannya, berdampak pada meningkatnya jumlah perceraian di beberapa daerah.

 

Oh, berarti kalau kaya raya, rumah tangganya sudah pasti harmonis?

 

Ya tentu saja tidak jaminan. Karena masih ada beberapa faktor lain yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.

 

Urusan Ranjang

 

Mungkin persoalan ranjang alias hubungan seksual masih dilihat sebagai hal yang tabu bagi sebagian orang, tidakterkecuali bagi yang sudah menikah. Padahal, diakui atau tidak, kualitas hubungan seks antara suami dan istri, punya faktor penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

 

Sayangnya, karena masih dianggap tabu untuk dibicarakan, banyak para suami atau para istri yang memilih memendam dan tidak mengkomunikasikan dengan baik saat merasa ada masalah dengan urusan ranjang mereka.

 

Aneh, ya. Bahkan sekedar ngobrolin soal seks dengan pasangan sendiri saja banyak yang tidak berani.

 

Padahal, dengan dikomunikasikan dengan pasangan, masalah hubungan seksual yang terjadi bisa dicari jalan keluarnya bersama-sama. Contohnya, jika pihak istri sering merasa sakit setelah berhubungan. Bisa jadi karena kurang foreplay sehingga cairan pelumas yang keluar belum cukup, atau ada masalah dengan hormonnya.

 

Atau jika suami mengalami masalah ejakulasi dini, suami harus terbuka dengan istri. Agar masalah tersebut bisa dicari solusinya bersama-sama bagaimana cara menambah stamina pria yang aman. Jangan sampai suami memendam sendirian, dan diam-diam meminum obat penambah stamina pria yang tidak aman, dan membawa efek buruk pada kesehatan jangka panjang.

 

Alangkah lebih baik jika berkonsultasi ke klinik penyedia jasa sexual care yang terpercaya dan didampingi tenaga profesional. Sehingga obat stamina pria yang diberikan dosisnya sesuai dengan yang dibutuhkan si pasien. Lagi-lagi, mungkin bagi sebagian orang, mendatangi klinik sexual care seperti ini adalah hal tabu dan memalukan. Syukurnya, sekarang sudah ada klinik sexual care yang menyediakan jasa konsultasi online, bahkan tanpa dipungut biaya.

 

Komunikasi dengan Pasangan


Hal terakhir memegang peranan paling penting, dan menjadi salah satu solusi dua hal sebelumnya. Yap, komunikasi.

 

Komunikasi yang baik, adalah faktor penting yang membuat keharmonisan rumah tangga terjaga. Jika komunikasi buruk, dijamin keharmonisan rumah tangga pun akan terganggu.

 

Komunikasi yang baik tidak hanya tentang membicarakan atau mengungkapkan apapun yang ada di kepala kita pada pasangan. Lebih dari itu, jika kita ingin komunikasi kita dengan pasangan terjalin dengan baik, kita harus belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan baik.

 

Seperti, memilih waktu yang tepat saat hendak membicarakan suatu hal pada pasangan kita. Atau mengamati kondisi psikologis atau mood pasangan terlebih dahulu sebelum menyampaikan suatu masalah yang agak sensitif. Dan yang lebih penting, suami dan istri harus sama-sama mau mengesampingkan ego masing-masing, agar komunikasi bisa berjalan dengan baik dan keharmonisan rumah tangga terjaga.

 

Menikah, konon adalah ibadah terpanjang, karena dilakukan sepanjang usia. Oleh karena itu, membekali dengan ilmu rasanya merupakan keharusan. Termasuk belajar tentang apa saja yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga kita. Agar kita bisa lebih mawas diri akan hal-hal tersebut.

 

Jika menurut teman-teman ada tambahan point hal yang bisa mengganggu rumah tangga, silakan ditambahkan melalui kolom komentar yaaa, teman. Semoga Allah senantiasa jaga keharmonisan rumah tangga kita. Aamiin.

Yoga Untuk Pemula dan Manfaat yang Saya Rasakan

on
Selasa, 22 November 2022

 Dulu kalau dengar kata 'yoga', yang terlintas di kepala saya itu antara duduk diam anteng (padahal ini namanya meditasi, ya... wkwkwk) dan olahraga yang badannya ditekuk sana sini meliuk-liuk. Melihat pose meliuk-liuk para pe-yoga profesional itu, sudah pasti saya yang benar-benar awam ini, langsung merasa sudah pasti gak bisa, dan tidak melirik yoga sedikit pun sebagai olahraga yang ingin saya coba.

 

yoga-untuk-pemula
Yoga yang ada dalam bayangan saya sebelumnya


Waktu itu saya gak langsung praktekkan video yoga-nya, tapi saya kulik-kulik dulu tentang video itu. Ternyata video itu diposting oleh seorang instruktur Yoga bernama Naomi, dengan chanel Youtube bernama My Fit Daily Dose. Selain itu, ternyata di chanelnya Kak Naomi tersebut ada playlist berjudul "Yoga Promil".

 

yoga-untuk-pemula

 

Saya makin semangat untuk mencoba mengikuti tutorial Yoga di channel Kak Naomi. Setelah mencoba langsung, segala pikiran saya tentang yoga seperti yang saya ceritakan di awal tulisan ini, langsung terpatahkan. Ternyata yoga untuk pemula seperti saya, sangat mudah dilakukan.

 

Yang bikin saya semakin semangat untuk merutinkan olahraga yoga ini, karena tubuh saya merasakan langsung manfaatnya. Beneran rasanya seperti instan langsung bisa saya rasakan.

 

Apa aja sih manfaat yoga yang saya rasakan?

 

1. Menghilangkan Pegal-Pegal di Punggung

 Saya tuh jompo banget, meski usia baru awal kepala 3. Paling sering, tiap capek dikit, pasti punggung saya sakit. Kalau sedang sakit punggung, saya sampai susah ngapa-ngapain termasuk melakukan gerakan rukuk saat sholat. Dulu saya biasanya langsung pijat kalau punggung sakit.


Sejak mulai rutin melakukan yoga, pegal-pegal di punggung jarang sekali saya rasakan. Bahkan saya jadi jarang sekali pijat, padahal dulu sebulan sekali pasti saya merasa harus pijat.


2. Tidur Jadi Lebih Berkualitas

Salah satu tanda tidur kita berkualitas adalah ketika bangun di pagi hari, tubuh kita terasa jauh lebih segar. Nah, saya sempat lama sekali gak merasakan hal ini. Durasi tidur saya hampir selalu cukup, tapi kok saat bangun di pagi hari, bukannya terasa fresh, eh malah rasanya jadi capek semua.

 

Gak jarang, saat bangun di pagi hari, kepala saya malah pusing sekali. Atau sering masih merasa ngantuk, padahal tidur dari jam 9 malam, dan bangun jam 5 pagi.

 

Semenjak saya belajar dan mempraktekkan yoga untuk pemula, Alhamdulillah tidur saya terasa jauh lebih berkualitas. Rasanya lebih nyenyak, dan saat bangun pagi, badan dan pikiran terasa fresh.


3. Memperbaiki Mood

Saat saya memulai program hamil dan melakukan beberapa pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan, saya didiagnosa ada kecenderungan PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome). PCOS ini punya banyak sekali komplikasi ke kondisi tubuh maupun mental. Salah satunya, wanita dengan PCOS cenderung lebih mood swing dan sering bad mood.

 

Sejak rutin yoga, Alhamdulillah mood saya jadi jauh lebih stabil. Meski ini juga dibarengi dengan minum vitamin D dan berjemur. Karena vitamin D ternyata punya pengaruh besar terhadap kestabilan mood.

 

4. Melancarkan Menstruasi

Salah satu ciri khas wanita dengan PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur, meski ini gak selalu terjadi di semua wanita PCOS. Saya juga sebenarnya termasuk teratur menstruasinya. Hanya saja, saat sedang promil itu menstruasi saya sempat berantakan. Durasinya memanjang, tapi cuma flek-flek gitu.

 

Lalu pernah juga di satu periode menstruasi, darah mens-nya sudah berhenti padahal baru 3 hari. Saya panik, karena berpikiran ini salah satu tanda kesuburan saya tidak baik. Sedih banget, karena saya pengen banget bisa segera hamil anak kedua.

 

Tapi lalu saya ingat di playlist yoga promil channel My Fit Daily Dose, ada video yang berjudul Yoga Untuk Melancarkan Menstruasi dan Yoga Untuk Menyeimbangkan Hormon. Langsung saya praktekkan video yoga tersebut.

 

Alhamdulillah, setelah yoga, darah mens yang awalnya sudah tidak keluar, langsung keluar lagi dengan cukup lancar. 


5. Bonus Garis Dua

Alhamdulillah, setelah dua bulan rutin mempraktekkan video-video yoga di playlist yoga promilnya Kak Naomi, akhirnya saya dapat garis dua alias positif hamil.

 

Meski tentu saja ada banyak ikhtiar lain yang saya lakukan, dan yang utama adalah karena Allah meridhoi doa dan ikhtiar saya tersebut.

 

Cerita lengkap tentang perjalanan promil anak kedua saya bisa dibaca di blog saya yang satunya.


Setelah merasakan langsung manfaat yoga ke tubuh saya, saya jadi menjadikan yoga sebagai olahraga favorit. termasuk saat hamil, saya mengatasi berbagai ketidaknyamanan yang tubuh saya rasakan karena efek kehamilan dengan yoga.

 

Menurut saya, yoga ini cocok sekali dicoba oleh orang-orang yang ingin mulai olahraga, tapi mageran seperti saya. Hehehe. Atau orang yang ingin olahraga dengan tempo yang slow dan gak terlalu bikin capek atau ngos-ngosan.

 

Cobain yuk, pasti ketagihan deh!

Ketika Saya dan Suami dinyatakan Positif Covid-19

on
Kamis, 17 Desember 2020
Bulan Februari 2020 lalu, saat berita tentang Corona mulai ramai dan kabar burung bahwa Corona telah sampai di Indonesia merebak, saya termasuk yang cuek. Ah kayaknya nggak bakal sampai di Indonesia deh. Begitu pikir saya. Saat itu bahkan saya sempat pelatihan pajak ke Jakarta, menikmati suasana ibukota yang masih normal.


Bulan Maret, saat Covid-19 resmi dinyatakan telah masuk ke Indonesia, saya mulai agak panik. Tapi tetap yakin bahwa Covid-19 nggak akan menghampiri kami. Seiring berjalannya waktu yang ternyata menunjukkan angka pasien Covid-19 yang masih terus meningkat, sempat terbersit dalam benak saya. Sepertinya tinggal tunggu waktu untuk melihat nama kita sebagai salah satu pasien Covid-19.


Dan Qodarullah, apa yang sempat terbersit di benak saya itu akhirnya terjadi juga. Benar ya ternyata, bahkan lintasan pikiran sekalipun bisa berubah menjadi sebuah doa. Selasa tanggal 15 Desember lalu, kami dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona atau yang sekarang lebih sering disebut sebagai Covid-19.


Bagaimana Awal Mulanya Sampai Bisa dinyatakan Positif Covid-19?


Kamis, tanggal 10 Desember 2020, petang sepulang kerja, suami saya mengeluhkan kepalanya yang pusing. Saya minta dia beristirahat tanpa ada kecurigaan apapun. Suami memang sering mengeluhkan hal serupa saat sedang lelah. Pagi harinya, badannya demam. Saat ditermo, ternyata suhunya menunjukkan angka 37 derajat lebih sedikit. Akhirnya saya memintanya untuk tidak usah berangkat kerja. Daripada diminta pulang karena tidak lolos pengecekan suhu di pos security. Tapi saya tetap belum curiga apa-apa, karena suami juga cukup sering demam tiap kelelahan.


Hari Sabtunya, suami merasa jauh lebih sehat. Sudah tidak demam lagi, meskipun belum benar-benar fit. Seharian itu kami di rumah saja. Sabtu malam, beliau demam lagi. Beliau pamit pada saya untuk tidur di kamar sebelah. Jaga-jaga saja jika ternyata bukan sembarang demam, tapi saya pribadi tetap yakin itu demam biasa.


Minggu pagi, selain demam, suami juga mengeluhkan kehilangan kemampuan membau atau disebut dengan anosmia. Deg! Saat itulah saya mulai curiga bahwa demam yang dialami suami sejak kemarin lusa merupakan gejala Covid-19. Karena salah satu gejala paling khas dari Covid-19 adalah anosmia.


Kalau pas flu parah gitu sih wajar ya nggak bisa nyium bau apa-apa. Lha ini suami enggak flu. Maka, saya dan anak mulai menjaga jarak dari beliau. Saat usai tidur siang, saya merasa badan saya ikutan nggak enak, dan seperti agak demam, dan seluruh tubuh saya terasa linu. Saat ditermo, ternyata suhu tubuh saya 38 derajar. Jederrr! Makin menjadi-jadilah kecurigaan kami. Apalagi selama ini saya jarang sekali demam.


Paginya, hari senin tanggal 14 Desember 2020, kami memutuskan untuk datang ke Puskesmas terdekat dengan tempat tinggal kami, sesuai saran dari salah satu teman kami yang merupakan tenaga kesehatan. Sebelumnya, kami sudah lebih dahulu menitipkan Faza pada budhe yang biasa menjaga dia saat saya bekerja. Di Puskesmas, kami daftar priksa biasa. Saya mendapatkan nomor urut untuk masuk lebih dahulu.


Saat saya masuk dan ditanya apa yang saya keluhkan, saya mengatakan bahwa saya demam, pusing parah dan tenggorokan sedikit tidak nyaman dan merasa linu di sekujur badan. Oleh tenaga kesehatan yang bertugas, saya diminta untuk tes darah 3 hari lagi. Artinya, sepertinya mereka belum terlalu curiga bahwa saya terinfeksi Covid-19.


Selang dua nomor, giliran suami saya masuk. Saat itulah para medis mulai curiga. Oh, kok bapaknya anosmia ya. Oh, yang sebelumnya masuk dan demam juga itu istrinya. Oh, kok barengan ya.


Maka, kami langsung diminta untuk isolasi mandiri, sembari mereka berkoordinasi dengan Puskesmas Kelurahan kami, karena meskipun letaknya jauh lebih dekat, Puskesmas yang kami datangi itu beda keluarahan dengan tempat tinggal kami.


Paginya, kami diswab-antigen. Bukan PCR. Swab antigen itu konon serupa rapid, tapi bukan melalui darah, tapi melalui lendir hidung. Hasilnya bisa diambil pada Pukul satu siang hari itu juga.


swab-antigen-covid-19
lokasi swab, di bagian paling belakang Puskesmas


Sepulang dari Puskesmas, suami demam lagi disertau pusing hebat. Siangnya, akhirnya saya datang lagi ke Puskesmas sendiri, untuk mengambil hasil swab. Begitu kami datang, petugas yang ada di tempat pengambilan hasil langsung kalang kabut. Dia meminta saya menunggu, lalu berlari ke sana-ke mari memanggil petugas lain yang tampaknya jauh lebih senior. Dari situ, saya sudah menebak bahwa hasilnya positif.


Dan begitulah adanya. Saya akhirnya dijelaskan bahwa hasilnya memang positif, dan kami diminta untuk isolasi. Saya diminta untuk meneruskan obat yang diberikan dari Puskesmas yang kemarin kami datangi, lalu diberi tambahan antibiotik dan vitamin. Selain itu, saya juga dibekali dengan surat keterangan isolasi, untuk diberikan kepada kantor.


Apa yang Kami Lakukan Setelah dinyatakan Positif Covid-19?


Sesampainya di rumah dan menyampaikan hasilnya, Bapak-Ibu mertua yang tinggal serumah dengan kami cukup panik, meskipun tidak berlebihan. Saya dan suami menenangkan diri terlebih dahulu, sebelum akhirnya bisa memutuskan langkah apa yang harus kami ambil segera.


Pihak tenaga kesehatan memang mempersilakan kami untuk isolasi mandiri di rumah, karena saya mengatakan bahwa gejala yang kami rasakan Insyaa Allah masih bisa kami atasi. Tapi setelah kami timbang lagi, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan isolasi di Pesantren Covid Sultan Agung. Sebuah pesantren yang dikhususkan untuk para pegawai lembaga tempat kami bekerja, yang dinyatakan positif Covid-19.


kamar isolasi kami


Akhirnya suami menghubungi teman untuk minta tolong dipesankan kamar di Pesantren Covid. Setelah dipastikan kami mendapat kamar, kami langsung berangkat malam itu juga seusai sholat maghrib.


Bagaimana Kondisi Kami Saat Ini?


Banyak sekali teman yang bertanya tentang kondisi kami saat ini. Alhamdulillah kondisi kami baik, meskipun belum bisa dikatakan sehat. Kondisi tubuh kami masih naik turun, meskipun jika dibandingkan dengan dua hari lalu, rasanya jauh lebih baik.


positif-covid-19
saat jalan-jalan pagi di sekitar pesantren covid


Saya sendiri saat ini diare disertai dengan kehilangan kemampuan membau atau anosmia dan kemampuan mencecap rasa. Jadi semua makanan yang saya makan rasanya hambar. Saya bahkan nggak bisa membedakan antara susu dan air putih jika saya meminumnya sembari memejamkan mata.


Sedangkan suami masih merasa mriang, demamnya kadang masih datang, pusing juga kadang masih datang, sedangkan kemampuan membaunya perlahan mulai kembali meskipun masih sangat tipis.


Obat Atau Suplemen Apa Saja yang Kami Konsumsi Selama Isolasi?


Selain obat-obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan berupa obat penurun panas, pereda nyeri, obat radang dan obat batuk, kami juga mengonsumsi vitamin C 500 mg sehari dua kali, habbatussauda dua butir sehari, madu dua sendok makan sehari  dua kali dan propolis lima tetes per hari.


Selain itu kami juga melakukan beberapa tips dari teman, seperti sering-sering membaluri tubuh dengan minyak kayu putih, serta sering-sering menghirupnya. Semoga segala ikhtiar ini membuat imun tubuh kami segera menguat, karena Covid-19 konon hanya bisa dilawan dengan menguatnya daya tahan tubuh.


Mohon doa dari teman-teman semua, agar kondisi kami semakin membaik dan kami lekas bisa pulang serta berkumpul lagi dengan keluarga tercinta.


Semoga cerita ini bisa menjadi pelajaran bagi siapapun yang membaca. Terutama untuk orang-orang yang sebelumnya menganggap remeh Covid-19. Banyak yang bilang Covid-19 itu hanya seperti flu biasa. Menurut saya pribadi, kalaupun toh seperti flu biasa, bukankah tetap jauh lebih enak sehat?


Setelah kami merasakan betapa tidak enaknya terinfeksi Covid-19, saya jadi sangat menghargai usaha banyak pihak untuk mengadakan vaksin corona di Indonesia. Beneran deh, saya mau banget vaksin asalkan segala sesuatu sudah clear (kehalalannya, dll).


Karena terinfeksi corona ternyata rasanya seperti di prank dari kepala sampai kaki. Kepala pusing, hidung dan lidah nggak berfungsi. Perut terus bergejolak, seluruh tulang linu-linu. Pokoknya nggak enak!


Saya baca di halodoc tentang update vaksin corona di Indonesia. Sudah ada beberapa perusahaan farmasi terkemuka yang siap meluncurkan produk vaksinnya. Kita tunggu saja kabar baik selanjutnya ya. Di Halodoc, kita memang bisa mendapatkan banyak informasi ter-update tentang dunia kesehatan. Selain itu, kita juga bisa konsultasi dengan dokter jika merasakan beberapa gejala, tapi sedang berhalangan untuk menemui dokter secara langsung.

Berwisata Saat Pandemi, Sebaiknya Perhatikan Beberapa Hal di Bawah Ini

on
Jumat, 11 September 2020

Saat anjuran untuk work from home dan di rumah aja mengemuka bersamaan dengan resminya Indonesia terjangkit virus covid-19 seperti berbagai negara lain, saya adalah salah satu orang yang sama sekali merasa nggak masalah dengan anjuran tersebut. Bahkan cenderung menyambut dengan sukacita -- di luar perasaan takut dan waswas melihat perkembangan kasus covid-19 tentu saja.

 

Tapi ternyata nggak semua orang seperti saya. Sebagian orang -- sepertinya yang punya karakter ekstrovert -- cenderung cukup resah menghadapi anjuran di rumah aja. Bagi mereka, beraktivitas di luar rumah dan bisa bertemu banyak orang adalah kebutuhan. Apalagi yang selama ini memang sering traveling, hang out, kumpul-kumpul, pasti nggak mudah menghadapi era kebiasaan baru seperti ini.

 

Saya kira, saya akan selamanya enjoy dengan kebiasaan untuk nggak ke mana-mana selain kerja. Toh selama ini saya memang jarang sekali berwisata atau semacamnya. Tapi ternyata saya salah. Ada masa di mana saya merasa jenuh dan ingin melihat 'dunia luar'. Dan sepertinya apa yang saya rasakan itu, juga dirasakan oleh banyak orang.

 

Sayangnya, banyak yang ketika merasakan itu, langsung memperturutkan hawa nafsunya untuk jalan-jalan atau berwisata, dan mengabaikan protokol kesehatan yang seharusnya tetap diperhatikan. Contohnya saat salah satu mall besar baru di Semarang yang digadang-gadang bisa menjadi salah satu destinasi wisata Semarang mulai beroperasi meskipun belum total, banyak orang yang langsung berbondong-bondong datang ke sana. Tidak peduli meskipun harus berdesakan -- yang merupakan salah satu larangan di era pandemi ini. Mungkin mereka adalah orang-orang yang sudah jenuh dengan anjuran di rumah aja.

 

Apakah salah?

 

Jenuhnya sih nggak salah ya. Itu manusiawi. Tapi mengabaikan protokol kesehatannya, jelas salah banget. Kalau sakit terus sakitnya dibawa sendiri sih ya, silakan. Resiko ditanggung penumpang. Masalahnya, virus covid-19 adalah virus yang mudah sekali menular. Belum lagi tenaga kesehatan dan Rumah Sakit yang sudah mulai kewalahan.

 

 

Nah, kalau memang sudah sangat jenuh dan ingin sekali berwisata padahal masih pandemi, sebaiknya tetap perhatikan hal-hal di bawa ini:

 

1. Tetap patuhi protokol kesehatan

 

Jelas ini yang utama. Pakai masker, jaga jarak, jaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, dan lain-lain. 


2. Pilih destinasi yang tidak terlaluh jauh dari rumah dan memungkinkan untuk jaga jarak

 

Sekarang destinasi wisata sudah banyak sekali dan ada di mana-mana. Biasanya, destinasi wisata yang ada di alam terbuka, lebih memungkinkan kita untuk bisa tetap jaga jarak. Untuk yang tinggal di Semarang, destinasi wisata keluarga di Cimory, atau Ayanaz di Gedong Songo.


3. Minimalkan bertransaksi dengan orang lain

 

Sebaiknya, nggak perlu beli oleh-oleh macam-macam dulu ketika berwisata saat pandemi, demi meminimalkan bertransaksi dengan banyak orang.


4. Bawa Bekal Makan dan Minum dari Rumah

 

Ini juga salah satu bentuk usaha agar tidak banyak bertransaksi dengan orang lain. Sebisa mungkin kita sudah membawa bekal dari rumah, minimal air mineral dan snack. Terutama jika kita mengajak anak kecil saat berwisata. Kalaupun harus makan di tempat makan yang ada di area wisata, kembali perhatikan protokol kesehatan. Pilih tempat makan yang tetap memungkinkan kita untuk menjaga jarak.

 

5. Segera membersihkan diri sepulang dari berwisata.

 

Ini termasuk salah satu bagian dari protokol kesehatan ya sebenarnya. Saat pulang dari beraktivitas di luar rumah, termasuk berwisata, segeralah membersihkan diri dengan mandi dan berganti baju. Baju yang sebelumnya dipakai, sebaiknya segera dicuci.

 

Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, semoga kita bisa mendapatkan win-win solution. Jenuh teratasi, namun tetap menjaga diri dari paparan virus covid-19. Yah, meskipun tetap saja, sebenarnya yang terbaik adalah dengan tetap menahan diri untuk tidak banyak bepergian dulu saat ini, kecuali benar-benar mendesak.

 

Stay safe and stay healthy yaaa, teman-teman :)

Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Era New Normal Ala dr. Reisa Broto Asmoro

on
Jumat, 19 Juni 2020
Sejak libur lebaran berakhir, saya termasuk salah satu orang yang sudah mulai menjalani era new normal. Setelah dua bulan lebih diberlakukan sistem kerja piket dan work from home, sejak dua minggu lalu jam kerja kembali seperti semula. Dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Yang membuat beda adalah beberapa protokol kesehatan dari pimpinan yang wajib kami taati.

Takut nggak sih udah masuk era new normal?

Emm, kalo saya enggak sih Alhamdulillah. Memang awalnya merasa agak serem ya. Era new normal itu menurut saya mirip hukum rimba. Yang kuat ya yang bertahan. Jadi, jadikan aja itu sebagai prinsip.

Gimana agar kita bisa bertahan di tengah jajahan virus covid-19 yang belum juga mereda tapi sudah harus beraktivitas seperti biasa? Mau nggak mau kita harus jadi kuat!

cara-meningkatkan-daya-tahan-tubuh-di-era-new-normal
sumber: pixabay


Terus gimana caranya agar kita bisa kuat? Tidak lain adalah dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh kita.

Dokter Reisa Broto Asmoro sebagai tim komunikasi gugus tugas percepatan penanganan covid-19 memebrikan beberapa tips untuk meningkatkan daya tahan tubuh di era new normal seperti saat ini.

1. Makan dengan Gizi Seimbang

Makan dengan gizi yang seimbang sebenarnya sudah menjadi anjuran yang harus dilakukan untuk menjaga ksehatan sejak dulu. Tapi selama ini masih sangat banyak yang mengabaikan. Apalagi dengan makin menjamurnya produk-produk fast food yang menggiurkan.

Di era new normal life, kita tidak boleh lagi mengabaikan itu. Perlahan, pola makan kita harus diubah menjadi lebih baik, dengan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang jika ingin daya tahan tubuh kita baik dan bisa menangkal berbagai serangan virus, termasuk virus covid-19.

2. Rutin Olahraga

Sejak masa WFH dan #dirumahaja, salah satu yang hits di sosial media -- terutama tiktok dan instagram -- adalah banyaknya orang yang memposting kegiatan olahraga di rumah. Selain untuk mengisi waktu luang dan mengusir rasa bosan selama di rumah aja, kegiatan itu juga sejalan dengan tips meningkatkan daya tahan tubuh ala dr. Reisa Broto Asmoro.

3. Perbanyak Minum Air Putih

Memperbanyak minum air putih juga bukan hal baru dalam berbagai tips kesehatan. Tapi lagi-lagi, di era new normal, tips ini harus jauh lebih diperhatikan dan diusahakan. Apalagi sekarang banyak sekali minuman-minuman hits, yang secara tidak sadar membuat porsi minum air putih kita menjadi berkurang.

4. Istirahat yang Cukup

Yang selama ini sering begadang, sepertinya harus segera mengubah gaya hidupnya tersebut. Pun yang selama ini workaholic.

Sebagus apapun pola makannya, kalau istirahatnya tidak cukup, tetap saja daya tahan tubuh akan melemah. Terutama jam tidur malam. Konon, tidur di malam hari itu nggak bisa digantikan kualitasnya dengan tidur di siang hari sebanyak apapun.

5. Jaga Kebersihan

Nah, menjaga kebersihan ini ibaratnya benteng pertahanan terakhir dari tubuh kita, saat kita sudah diharuskan beraktivitas seperti biasa di era new normal.

Sering-sering cuci tangan nggak bisa lagi diabaikan. Langsung mandi sesampainya di rumah, setelah beraktivitas di luar, memakai masker saat berkegiatan dan berinteraksi dengan orang lain, dan lain sebagainya.

Ya, mau nggak mau, suka nggak suka, virus mungkin masih akan terus ada di sekitar kita. Dan hidup nggak boleh dibuat lumpuh olehnya. Kita harus bangkit, memperbaiki yang sempat koyak, mengejar yang sempat tertinggal dan melakukan kewajiban-kewajiban yang sempat tertunda karna pandemi ini.

Era new normal mungkin awalnya terdengar menakutkan. Tapi yakin saja, semua akan baik-baik saja, asal kita berusaha dan tidak abai.

Waspada boleh, panik jangan. Gitu, kan?

Selamat menyambut era new normal, teman-teman. Selamat kembali beraktivitas :)

Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Wabah Corona

on
Kamis, 19 Maret 2020
Yang work from home mana suaranyaaa?

Yang tetep ngantor mana suaranyaaaa? *brb ngacung pertama kali*

Yap. Saya adalah satu di antara sebagian orang yang masih tetap beraktivitas seperti biasa di tengah-tengah wabah corona yang meresahkan ini. Mau gimana lagi, namanya juga kerja sama orang kan. Ya mau gak mau harus ikut kebijakan tempat kerja.
Maka, bagi yang punya pilihan dan bisa memilih untuk kerja dari rumah, please manfaatkan pilihan itu dengan baik dengan benar-benar bertahan di dalam rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona ini. Karna ada kami, orang-orang yang ingin sekali bekerja dari rumah dalam kondisi seperti ini, tapi nggak punya pilihan untuk melakukan itu :')





Bagi yang senasib sama saya -- harus tetap beraktivitas di luar rumah di tengah wabah virus corona ini -- yuk kita pelukan :')

Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Kita harus tetap ikhtiar untuk menjaga kesehatan kita, dua kali lebih keras.



Apa aja sih tips sehat di tengah wabah virus corona seperti ini, sementara kita harus tetap beraktivitas di luar rumah?

1. Hindari Kontak Fisik dengan Orang Lain

Meski ngantor, usahakan banget minimalkan atau kalau bisa hindari dulu kontak fisik dengan orang lain. Contohnya salaman atau cipika-cipiki. Kita nggak tau siapa yang membawa virus. Bisa jadi salah satu dari mereka, tapi bisa juga diri kita. Mencegah selalu lebih baik, kan? :)

2. Minimalkan Aktivitas

Perjalanan dinas, atau tugas-tugas yang mengharuskan keluar dari ruangan kantor, sebisa mungkin ditunda dulu. Udah duduk anteng ngerjain yang bisa dikerjain hanya di ruangan kantor dulu aja.

Yah meskipun untuk point ini tetep aja nggak semua orang bisa melakukan ya. Ada yang kerjaannya memang harus tetep mobile. Artinya perlindungan diri kita harus berkali-kali lipat lebih kuat.

3. Rajin Mencuci Tangan

Sebenernya kebiasaan rajin mencuci tangan adalah kebiasaan basci yang seharusnya selalu dilakukan tanpa nunggu ada wabaha corona gini dulu. Cuma ya, kita manusia ini -- terutama saya -- seringnya nunggu 'disentil' dulu, baru mau disiplin.

Tiap habis pegang apapun, mau makan, dll, please jangan lupa cuci tangan.

4. Perbanyak Makan Sayur dan Buah

Ini juga wajib banget! Salah satu hal paling signifikan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita dengan menerapkan pola hidup sehat, di antaranya melalui makanan. Dan salah dua makanan yang bisa melakukan fungsi itu dengan baik ya apalagi kalau bukan sayur dan buah.

Coba deh tonton vlognya Anang-Ashanty. Mereka bikin vlog yang mendatangkan ahli yang sangat paham tentang virus dan penanganannya. Menurut beliau, virus apapun bisa dilawan jika antibodi kita bagus. Sedangkan antibodi yang bagus bisa didapatkan salah satunya melalui sayur dan buah.

5. Minum Vitamin Tambahan Jika diperlukan

Masih menurut narasumber dalam Vlog Anang dan Ashanty, mengkonsumsi vitamin C dan E bisa membuat imunitas tubuh dari virus menjadi semakin baik.

Tapi tetep harus sesuai anjuran dan dosis yang tepat ya. Jangan asal.

6. Segera Mandi dan Ganti Baju Sesampainya di Rumah

Jujur aja sebelumnya saya tipe yang kalau pulang kantor, leyeh-leyeh dulu sampai rumah. Hihi.

Sekarang? Wuuzzz, langsung ke kamar mandi, dan baju yang saya pakaipun langsung dicuci saat itu juga. Nggak ada acara nimbun baju kotor untuk dicuci besok-besok. Karena kita kan habis di luar rumah, yang mana kita nggak tau ada kotoran apa aja yang nempel di badan dan baju kita.

6 tips menjaga kesehatan di atas tentu saja harus dibersamai dengan doa dan tawakal sama Allah ya. Itu hal utama yang nggak boleh ketinggalan.

Lewat tulisan ini saya juga ingin menyampaikan salam hormat dan bangga saya kepada teman-teman tenaga kesehatan, yang pasti akan jadi garda terdepan dan nggak akan punya pilihan untuk work from home, apapun kondisinya. Jaga kesehatan yaaa teman-teman semua :')

Semoga wabah ini segera berlalu, dan bumi kembali tentram damai seperti sedia kala. Aamiin :')

Tentang Kanker Payudara dan Harapan yang Tak Pernah Sirna

on
Jumat, 25 Oktober 2019
Namanya Bu Harti. Saya mengenal beliau sejak lima tahun yang lalu, di sebuah lembaga badan wakaf yang saat itu menjadi tempat kerja baru saya.

Di sebuah acara pelatihan kantor yang mengharuskan kami menginap, kebetulan saya sekamar dengan beliau. Malam hari sebelum beristirahat, beliau bercerita pada saya. Tentang sebuah benjolan di payudara bagian kirinya, yang tak henti membuatnya resah.

credit: beritasatu.com
Pertama kali saya tau tentang hal itu, jujur saya kaget sekali. Pasalnya, Bu Harti ini tipe orang yang sangat ceria, humoris dan penuh semangat. Tidak tercermin sedikit pun di keseharian beliau, bahwa beliau sedang 'membawa' sebuah bom waktu di tubuhnya.

Saya dan teman-teman yang lain tak henti memotivasi beliau untuk segera berobat secara medis. Sayangnya, saat itu Bu Harti menganggap jalan medis bukan pilihan yang ingin beliau ambil. Beliau memilih untuk berikhtiar mencari kesembuhan melalui berbagai pengobatan tradisional. Sebagai teman yang baik, kami tetap medukungnya. Bagaimanapun, Bu Harti yang paling berhak mengambil keputusan atas tubuhnya.

Lambat laun, benjolan di payudara itu tampak semakin mengintimidasi dari hari ke hari. Adakalanya Bu Harti merasa amat kesakitan. Hingga pada akhirnya, Bu Harti tiba-tiba bercerita pada kami tentang tekadnya untuk memulai ikhtiar melalui jalan medis.

Ia mulai menemui dokter. Lalu melewati tahap biopsi, dan divonis kanker payudara stadium 3. Dan akhirnya menjalani operasi pengangkatan payudara kurang lebih sebulan lalu, setelah diminta menunggu antrian berbulan-bulan karna memakai fasilitas BPJS. Dan kini, ia masih dalam tahap menjalani serangkaian kemoterapi.

Satu hal yang sangat saya dan teman-teman kagumi dari sosok Bu Harti. Yaitu tentang besarnya semangatnya. Tentang harapannya yang tak pernah sekalipun sirna. Harapan bahwa suatu hari ia pasti akan sembuh. Tidak pernah sekalipun kami melihat beliau terpuruk lantaran vonis apapun yang ia terima.

Bahkan, hanya selang dua minggu setelah operasi pengangkatan payudara yang ia jalani, Bu Harti dengan mantap berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umroh.


Bu Harti, 2 minggu setelah operasi pengangkatan payudara

Kanker Payudara dan Kewaspadaan yang Harus Selalu Ada

Dari Bu Harti, saya juga belajar. Bahwa betapa dalam tubuh cantik dan anggun seorang perempuan, tersimpan berbagai mavam potensi bahaya yang seharusnya selalu kita waspadai. Salah satunya kanker payudara.

Maka, melalui tulisan ini saya ingin mengajak semua teman perempuan saya untuk lebih aware dengan diri sendiri. Salah satunya dengan selalu memeriksa payudara sendiri, atau sering disingkat dengan istilah SADARI.

Kapan SADARI sebaiknya kita lakukan?

Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARi sebaiknya dilakukan setiap bulan, tepatnya yaitu beberapa hari setelah menstruasi.

Bagaimana caranya?

credit: haibunda.com

Jika menemukan gejala-gejala yang mencurigakan, jangan pernah ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Karna semakin dini ditangani, Insya Allah peluang untuk terbebas dari kanker akan semakin besar.

Sedangkan beberapa upaya yang bisa kita lakukan agar terhindar dari kanker payudara, di antaranya adalah:

1. Memperbanyak makan sehat seperti buah dan sayur
2. Berolahraga secara teratur
3. Menghindari alkohol, rokok, dan makanan-makanan kurang sehat
4. Menyusui
5. Membatasi terapi hormon
dll.
Untuk siapapun yang tengah berjuang melawan kanker payudara atau kanker-kanker lainnya, tetap semangat. Yakinlah bahwa harapan yang tak pernah sirna akan menjadi salah satu kekuatan yang membuat sel kanker takluk.

Sedangkan bagi yang masih Allah beri kesehatan, yuk mensyukurinya dengan selalu menjaga kesehatan tersebut, dan tidak lupa turut menjadi support system bagi siapapun yang tengah berjuang melawan kanker.

Bagi yang punya kelebihan rejeki, kalian juga bisa membantu saudara-saudara kita yang tengah diuji dengan kanker payudara melalui kotak donasi yang tersedia di toko-toko Wacoal sebagai bentuk kepedulian dan dukungan mereka di bulan kanker payudara ini.

“Breast Cancer Blogger Perempuan Movement, in Collaboration with Wacoal

Signature

Signature