Tampilkan postingan dengan label Cerita Parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Parenting. Tampilkan semua postingan

Interlac Drop, Probiotik yang Menolong Bayi Saya

on
Rabu, 01 Maret 2023
Menjelang kelahiran anak kedua di bulan Juli 2022 lalu, suami saya sempat dilanda keresahan. Dan yang menjadi keresahan utama baginya adalah tidak siap melihat saya babyblues lagi, seperti saat setelah melahirkan anak pertama, lima tahun lalu.

Jujur saya pun merasakan keresahan yang sama. Namun di saat bersamaan, kami terus mengafirmasi diri bahwa kami Insyaa Allah sudah jauh lebih siap dan lebih matang. Tidak lupa pula membekali diri dengan beberapa pengetahuan yang sekiranya bermanfaat untuk bekal di masa-masa kritis pasca melahirkan.


Alhamdulillah, apa yang kami usahakan membuahkan hasil. Minggu pertama terlewati dengan mulus. Pemulihan fisik saya jauh lebih cepat. Mental pun sangat stabil.


Sayangnya, di pekan kedua dan selanjutnya, saya mulai oleng. Pasalnya, bayi saya terus-terusan ngajak begadang. Dia baru bisa tidur selalu di atas jam 1 dini hari. Bahkan kadang jam 3 pagi. Setiap malam. Gimana nggak oleng, coba? 😭


Kolik-lah Penyebabnya


Karena sudah membekali diri dengan pengetahuan yang lebih mapan dibanding saat anak pertama dulu, saya tau persis penyebab anak kedua saya selalu begadang adalah karena kolik. Macam-macam tips untuk mengatasi kolik sudah saya lakukan. Sayangnya, tetap belum menunjukkan hasil signifikan. Si dedek masih terus ngajak begadang. Hiks.


Minggu ke-2, emosi saya mulai labil. Sinyal waspada suami saya langsung nyala, merasa bahwa saya mulai ada tanda-tanda babyblues. Dia berusaha untuk membantu dan meng-handle si adek agar saya tetap cukup istirahat. Meski nyatanya kami berdua tetap kewalahan menghadapi jadwal tidurnya yang super kacau itu.


Hingga akhirnya saya curhat ke teman yang kebetulan adalah seorang dokter, sekaligus belum lama juga punya anak bayi. Saya cerita tentang bayi saya yang sering sekali kolik dan selalu ngajak begadang. Lalu dia menyarankan saya untuk memberikan probiotik untuk di adek.


Masih nggak puas, saya tanya, probiotik apa yang harus saya beli? Mengingat anak saya masih newborn, saya nggak berani asal beli. Dan beliau menyarankan untuk membeli Interlac Drop, yang dulu juga ia berikan pada anaknya.


Interlac Drop, Probiotik Untuk Bayi



Interlac-probiotics


Apakah saya langsung beli setelah mendapatkan saran dari teman saya itu?


Oh tentu saja tidak. Hehe. Pertama, harganya tergolong lumayan bikin kantong saya mules. Saya jadi cari tau lebih jauh, apa yang membuat Interlac se-worth it itu? Dan apakah Interlac drop benar-benar aman untuk bayi?


Dari hasil googling ngepo-in tentang Interlac, ternyata Interlac ini bukan obat. Itu point pertama yang bikin saya lega. Karena jujur saya gak tega kalau harus ngasih obat ke anak saya yang usianya masih hitungan hari.


Interlac merupakan produk probiotik satu-satunya di Indonesia yang mengandung probiotik Lactobacillus reuteri DSM 17938. Lactobacillus reuteri DSM 17938 ini merupakan salah satu probiotik yang paling banyak diteliti di dunia, dengan efikasi dan keamanan yang teruji klinis untuk segala usia.


Yang membuat saya mulai tergiur menuruti teman saya untuk membeli Interlac, adalah saat saya membaca klaimnya berikut ini:


  • Untuk kesehatan saluran cerna; diare,konstipasi, regurgitasi
  • Terapi dan pencegahan kolik infantil
  • Menaikkan sistem imun; mencegah alergi, menaikkan daya tahan tubuh
  • Mengurangi efek samping penggunaan antibiotik

Lihat, ada klaim 'terapi dan pencegahan kolik infantil' di situ! Klaim yang saya cari-cari dan harapkan akan membantu saya.

Apa sih Probiotik itu?


Siapa yang masih sering bingung apa bedanya probiotik dan prebiotik? Saya awalnya malah menganggap probiotik dan prebiotik itu sama, hanya beda pengucapan saja. Hehe. Ternyata beda!


interlac-probiotics


Probiotik adalah bakteri baik yang memegang peran penting dalam kesehatan dan pencegahan penyakit pada manusia  Sementara prebiotik adalah makanan probiotik yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan yang mampu memicu aktivitas dan pertumbuhan yang selektif terhadap bakteri penghuni kolon.


WHO mendefinisikan probiotik sebagai mikroorganisme hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penggunanya. Jadi, probiotik yang akan memberikan dampak kesehatan yang baik menurut WHO, ditentukan dari jenis dan jumlah. Dan Interlac, sudah memenuhi standar WHO tersebut.


Interlac Drop untuk Anak 0-2 Tahun


Ternyata, tidak sekedar meredakan kolik, probiotik punya manfaat yang jauh lebih besar dari itu untuk anak usia 0-2 tahun.


1000 Hari Pertama Kehidupan. Kita semua pasti tau tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, yang merupakan momen penting bagi kualitas hidup seseorang di tahun-tahun berikutnya selama seumur hidupnya.


1000 hari pertama kehidupan anak, mempunyai dampak yang luar biasa untuk kesehatan masa depan dan pertumbuhan anak secara fisik maupun kognitif. Faktanya, 70% dari kesehatan masa depan anak ditentukan di 1000 hari pertama dan 80% dari pertumbuhan otak anak terjadi di 1000 hari pertamanya.


3 faktor utama yang mendukung 1000 hari pertama kehidupan anak di antaranya adalah nutrisi, genetik dan mikrobiota usus. Jadi, perkembangbiakan bakteri baik di usus bayi memiliki kaitan erat dengan kesehatan di 1000 hari pertama anak.


Dengan rutin memberikan Interlac maka akan mendukung 1000 hari kehidupan anak, karena kita memberikan suplementasi bakteri baik.


Akhirnya Memutuskan Membeli Interlac


Setelah membaca berbagai kelebihan dari Interlac tersebut, akhirnya Bismillah saya dan suami mantap untuk membelinya. Suami sempat bimbang antara membelinya langsung di apotek, atau melalui e-commerce saja, yang kemudian diputuskan untuk membeli melalui e-commerce.


interlac-probiotics


Saat mencari di e-commerce, jujur kami sempat tergiur dengan pilihan harga yang paling murah. Tapi setelah membaca review-nya, banyak pembeli yang mempertanyakan apakah itu interlac drop palsu atau interlac drop asli.


Huhu, akhirnya kami balik kanan, memilih untuk beli di Interbat Official Store saja, yang aman dan terjamin keasliannya. Masa iya untuk bayi kami berani ambil resiko?


Sejak rutin mengonsumsi Interlac drop sesuai petunjuk penggunaan, yaitu 5 tetes sebanyak 1x sehari, Alhamdulillah kolik anak saya berkurang drastis. Dan yang utama, dengan perlahan jam tidurnya mulai teratur. Yang awalnya paling ceoat jam 1 dini hari, berubah menjadi maksimal jam 10 malam. Huhu, lega dan senang sekali 😭

Pengalaman Anak Punya Tongue Tie dan Harus Frenotomi/Insisi

on
Rabu, 30 November 2022

"Pak, coba sini saya kasih lihat" ucap Bu Bidan hanya selang beberapa beberapa menit setelah menolong persalinan saya. Saya yang masih berusaha mengatur nafas setelah berjuang melahirkan anak kedua, sempat tegang. Apakah bayi saya kenapa-napa?

 

"Pak, ini adek punya tongue tie, dan tongue tie-nya kencang sekali. Adek pasti akan kesulitan menyusunya, jadi besok saran saya langsung insisi, ya."

 

Begitulah awal mula kami (saya dan suami) tau bahwa anak kedua kami memiliki tongue tie. Sedikit ngeri membayangkan dia harus menjalani tindakan insisi atau istilah lainnya frenotomi.

 

Apa itu Tongue Tie?

 

tongue-tie
Pinjam gambar dari alodokter.com

Tongue-tie (ankyloglossia) adalah kelainan pada frenulum lidah bayi sehingga berukuran terlalu pendek. Hal ini mengakibatkan lidah bayi menjadi tidak leluasa bergerak. Jika tidak segera ditangani, tongue-tie dapat menyebabkan bayi sulit menyusu, serta kesulitan berbicara, makan, dan menelan. (dikutip dari alodokter.com)

 

Tongue tie disinyalir punya beberapa dampak kurang baik. Di antaranya, bayi akan kesulitan menghisap, menyebabkan perlekatan saat menyusui tidak optimal sehingga puting si ibu rawan terluka, bahkan bisa mengganggu kemampuan bicara anak.

 

Namun, tongue tie ini tergolong menjadi 4 kelas -- kelas, 1, kelas 2, kelas 3 dan 4, yang dibedakan berdasarkan seberapa kencang tongue tie si anak. Pada anak saya, tongue tie-nya dikatakan bidan tergolong ke dalam tongue tie kelas 4, alias kencang sekali. Sehingga kemungkinan akan mengalami beberapa kesulitan jika tidak dilakukan tindakan frenotomi.


Apa itu Frenotomi?

 

Frenotomi atau dikenal juga dengan istilah insisi adalah tindakan memotong tali lidah atau tongue tie. Kalau dengar kata memotong, bayangan kita pasti serem banget yaaa. Waktu dikasih tau bahwa di adek dijadwalkan akan menjalani frenotomi/insisi, saya mules plus deg-degan banget. Ga tega, hiks.

 

Anak saya difrenotomi di usia 2 hari. Sebelum tindakan, kami diminta untuk bertemu dokter, untuk diberikan penjelasan seputar tindakan frenotomi/insisi ini. Saat tindakan saya memilih untuk tetap di kamar inap saya dan meminta ayahnya yang menemani, karena tidak tega.

 

Tindakan frenotomi ternyata dilakukan tanpa anestesi, dan hanya berlangsung sebentar, kurang dari 15 menit. Setelah tindakan, bayi boleh langsung menyusu seperti biasa. Kami juga diberi paracetamol untuk jaga-jaga jika si adek rewel karena nyeri bekas insisi.


Pemulihan Pasca Tindakan Frenotomi


Setelah tongue tie adek difrenotomi/diinsisi, saya kira selesai dan kami bisa bernafas lega. Ternyata tidak. Ada proses selanjutnya yang lebih menegangkan, karena harus kami sendiri yang melakukan. Yaitu, proses pemulihan.


Tepat setelah tindakan frenotomi, suami saya diajari oleh bidan yang mendampingi prosedur yang harus dilakukan selama pemulihan pasca frenotomi. Yaitu senam lidah.


Senam lidah dilakukan dengan cara menggosok atau memijat area bawah lidah (yang bekas dipotong), lalu dilanjutkan dengan menggosok/memijat pipi kanan kiri bagian dalam ke atas dan ke bawah. Menggosok/memijatnya menggunakan jari telunjuk yang sudah dibungkus dengan handscoon steril. Senam lidah ini harus dilakukan setiap hari, sebanyak 2x sehari.


Senam lidah pasca frenotomi ini sepertinya mudah dan sederhana, ya. Tapi percayalah, tidak sesederhana itu untuk melakukannya ke anak sendiri. Membayangkan area yang digosok adalah area bekas sayatan, rasanya gak tega sekali, hiks. Apalagi tiap dilakukan pun, si adek menangis kencang.


Karena rasa tidak tega itu, akhirnya saya kadang mangkir dari keharusan senam lidah. Beberapa kali absen. Suami saya minta bergantian pun gak mau karena tidak tega juga. Apalagi, di hari ke 3 (kalau tidak salah), muncul seperti sariawan berwarna putih (bahkan kalau dilihat mirip nanah) di bawah lidah. Makin gak tega.


Saat jadwal kontrol, Bu Bidan bilang putih-putih seperti sariawan di bawah lidah adek itu memang bagian dari proses pemulihan. Sedihnya, beliau bilang tongue tie-nya adek hampir lengket lagi, kemungkinan besar karena kami kurang rajin senam lidah dan menekannya kurang berani.


Oleh Bu Bidan, bawah lidah adek digosok lagi agar selaput yang hampir terbentuk lagi bisa lepas. Tentu saja anak saya menangis kencang sekali. Setelahnya sempat berdarah sedikit, tapi setelah menyusu si adek kembali tenang. Bu Bidan berpesan agar kami lebih rajin dan berani lagi senam lidahnya, agar selaput bawah lidahnya adek gak tersambung lagi dan bikin frenotominya sia-sia.


Tapi kami masih merasa mengganjal. karena putih-putih yang seperti sariawannya muncul lagi dua hari kemudian, bahkan lebih tebal. beneran deh, melihatnya saja ngilu. Tapi dengan sekuat hati, saya berani-beranikan senam lidah, meski hati seperti diremas-remas karena adek selalu nangis kejer.


Alhamdulillah, hampir 3 minggu setelah frenotomi, akhirnya putih-putih di bawah lidahnya adek hilang sendiri. Dan lidah adek bisa dibilang sudah pulih sepenuhnya.


Perubahan yang Saya Rasakan Setelah Frenotomi


Meski pemulihan pasca insisinya cukup bikin hati ngilu luar biasa, saya bersyukur sekali tenaga medis yang membantu persalinan saya peka dan langsung ngeh tentang kondisi tongue tie anak saya. Jadi, bisa segera diambil tindakan. Ada anak teman saya yang baru ketahuan punya tongue tie setelah usia 2 bulan. Ketahuannya pun setelah dokter merasa ganjil karena selama 2 bulan itu, BB si bayi naiknya sedikit sekali.


Setelah frenotomi, saya merasa si adek menyusunya lebih kuat dan perlekatannya lebih baik. Meski yang namanya settingan Allah, pasti tetap gak bisa diubah 100% ya. Jika dibanding kakaknya yang tidak mengalami kondisi yang sama, hisapan si adek memang tergolong lebih lemah, dan perlekatannya kurang optimal, sehingga saat nenen ASI-nya sering tumpah lewat sela-sela mulut kanan kiri.


Tapi Alhamdulillah gak ada masalah dengan kenaikan BB-nya. Jadi hal itu masih bisa ditolerir.

Interlac Tablet Kunyah, Suplemen untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak

on
Selasa, 08 November 2022
Salah satu cobaan terberat saya selama punya anak adalah menghadapi Faza yang sempat trauma BAB. Gara-garanya, dia pernah konstipasi lumayan parah di usia 9 bulan. Semenjak itu, dia sering menahan keinginan untuk BAB, karena trauma sakitnya saat konstipasi.

Udah deh, kalau mengingat kembali perjalanan saya dan suami dalam mendampingi Faza dan traumanya itu, rasanya sangat menyesakkan. Gimana enggak, tiap akan BAB kami harus merayu habis-habisan dulu, dan harus melihat dia nangis-nangis dulu. Padahal BAB kan salah satu kebutuhan biologis dasar manusia, kan?


Oleh karena itu, salah satu fokus saya ke Faza adalah gimana caranya menjaga pencernaannya agar tetap sehat. Apalagi, konon salah satu yang mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan adalah kesehatan saluran cerna kita. Karena konon, 80 % komponen system kekebalan tubuh kita ada di jaringan usus yang tentu berkaitan erat dengan saluran cerna.


Tapi, akhir-akhir ini marak berita tentang obat sirup yang tercemar Etilen Glikol (EG) dan Di-Etilen Glikol (DEG), lumayan bikin was-was kalau mau beli obat maupun suplemen untuk anak.


Sebagai orangtua, jujur isu ini terasa sangat meresahkan. Bahkan minggu lalu saat anak saya demam, saya akhirnya membawanya ke IGD, karena sempat mencoba membeli obat sirup di apotek pun benar-benar tidak diijinkan.


Dilema sekali, ya. Di satu sisi, jadi was-was kalau mau ngasih suplemen ke anak. Tapi di sisi lain, di kondisi musim yang gak menentu dan kadang ekstrim gini, menjaga daya tahan tubuh anak tanpa dukungan suplemen imunitas rasanya masih kurang optimal.


Suplemen Tablet Kunyah untuk Anak dengan Double Manfaat


Alhamdulillahnya, saya ketemu Interlac. Suplemen untuk anak yang beberapa bulan lalu terbukti berhasil membantu anak bayi saya yang sering kolik dan bikin saya begadang tiap malam, jadi tidur pulas dan gak begadang lagi karena koliknya Alhamdulillah jadi berkurang drastis sejak saya beri Interlac.


Saat bercerita kepada seorang teman yang kebetulan juga berprofesi sebagai dokter tentang keresahan saya menghadapi anak yang sering kolik, beliau menyarankan agar saya memberikan probiotik untuk anak saya. Saat saya minta diberi saran suplemen probiotik apa yang bagus untuk anak, beliau merekomendasikan agar saya membeli Interlac.


Ternyata, Interlac tidak hanya suplemen berbentuk drops seperti yang saya berikan untuk anak bayi saya, melainkan juga punya suplemen alternatif selain sirup, berbentuk tablet kunyah rasa jeruk yang cocok untuk anak yang sudah pintar mengunyah, bahkan juga cocok untuk orang dewasa maupun ibu hamil.


Jujur dulu sempat tahan nafas lihat harganya. Tapi karena saya sudah membuktikan sendiri manfaat dan efek positifnya di anak kedua saya, saya jadi gak ragu untuk memilih Interlac tablet kunyah ini untuk anak pertama , yang Insyaa Allah jauh lebih aman dan terhindar dari cemaran Eg dan DEG.


Interlac tablet kunyah rasa jeruk ini suplemen praktis, karena cukup diminum 1x sehari, dan sudah memberikan manfaat yang optimal serta rasanya pun disukai anak. Suplemen tablet kunyah dari Interlac ini memiliki kandungan kombinasi antara Lactobacillus reuteri DSM 17938 dan vitamin D3.

 

Interlac-tablet-kunyah

 

Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah bakteri baik yang sering digunakan sebagai bahan baku probiotik, yang sudah terbukti punya banyak sekali manfaat untuk tubuh. Di antaranya, menjaga Kesehatan saluran cerna serta mengatasi dan mencegah masalah pencernaan seperti diare dan konstipasi.


Sementara vitamin D3 juga punya banyak sekali manfaat, yaitu diantaranya menjaga Kesehatan tulang, jantung dan pembuluh darah, serta mengatur kadar insulin dan gula darah. Vitamin D3 ini gak hanya penting untuk anak-anak, tapi juga untuk kita yang lebih sering beraktivitas di dalam ruangan, yang otomatis jarang mendapat asupan vitamin D dari matahari.


Interlac-tablet-kunyah


Kombinasi Lactobacillus reuteri 17938 dan vitamin D3 dalam Interlac tablet kunyah rasa jeruk akan meningkatkan penyerapan vitamin D lebih optimal. Formula double action ini juga akan membantu menjaga Kesehatan saluran cerna serta meningkatkan daya tahan tubuh.


Nah, sedikit saran dari saya. Kalau mau beli Interlac, please di official store-nya saja ya. Karena saat akan membeli Interlac, saya sempat membaca beberapa testimoni di toko online yang bukan official store. Toko tersebut menawarkan harga yang jauh lebih murah, tapi pembelinya banyak yang mengeluh menerima barang yang diragukan keasliannya. Duh, kan ngeri ya kalau memberi suplemen untuk anak yang diragukan keasliannya.


Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Agar Tetap Optimal


Belum habis berita tentang meningkatnya kasus gagal ginjal pada anak, kita juga kembali dihantui bayang-bayang varian covid baru yang konon kembali merebak. Selain menjaga meningkatkan imunitas diri sendiri agar bisa tetap menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal, sebagai orangtua tentu saja ada keinginan untuk menjaga daya tahan tubuh anak-anak kita agar tetap optimal dan bisa menangkal  ancaman berbagai virus.
Saya sendiri melakukan beberapa usaha, yang mungkin bisa menjadi tips bagi ibu-ibu lain dalam menjaga imunitas anak-anak. Beberapa yang saya lakukan di antaranya:





1. Memastikan asupan gizi harian terpenuhi, yaitu dengan menyajikan sayur, protein dan buah-buahan dalam menu makanan sehari-hari.


2. Memastikan anak istirahat dengan cukup, yaitu tidur maksimal jam 9 malam, dan kalau bisa ditambah tidur siang meski hanya sebentar.


3. Memberi suplemen yang punya manfaat menjaga daya tahan tubuh dan mengoptimalkan saluran cerna, yang aman dikonsumsi setiap hari dan tanpa cemaran EG dan DEG.


Namun, di atas semua itu, tentu saja yang utama tetaplah doa. Semoga Allah memberikan perlindungan untuk kita dan anak-anak kita di jaman yang semakin ada saja wabah dan musibahnya seperti ini. Aamiin.


Signature

Signature