Ingin Kembali

on
Selasa, 30 April 2013

Sudah beberapa minggu ini saya ngrasa ada yang salah pada diri saya sendiri. Dan saya sedih. Betapa ternyata saya mendapati diri saya dalam keadaan amat menyedihkan. Saya mendapati hati saya telah amat kerasnya, hingga ia rasanya tak lagi mudah tersentuh oleh kebaikan-kebaikan kecil yang dulu sudah sedikit mampu saya rasakan. Saya mendapati hati saya telah amat kerasnya, hingga ia mulai begitu sulit untuk menerima nasehat. Dan puncak kesedihan saya, adalah ketika minggu lalu amat ingin saya menangis agar sesaknya dada sedikit melega, tapi ternyata nihil saya dapatkan. 

“Ada apa??” begitu terus-menerus saya menanyai diri sendiri.

Beberapa buku say abaca meski hanya beberapa lembar. Website-website islam saya sambangi, fanpage-fanpage berisi banyak nasehat dan hadist saya baca. Dan hasilnya

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang berimana kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata benar atau diam,” (HR. Muslim)

Rasulullah saw bersabda, “Banyak tertawa itu mematikan hati,” (HR. Ahmad)
“Dua perkara yang akan mengeraskan hati: Banyak bicara, dan banyak makan”. [Lihat Al-Hilyah (4/22) oleh Abu Nu'aim]

Banyak bicara (yang tidak manfaat), banyak tertawa, serta banyak makan (yang tidak thoyyib). Tiga hal tersebut ternyata menjadi penyebab mengerasnya hati seorang muslim. Dan luar biasanya, saya mengakrabi sekali tiga hal tersebut akhir-akhir ini. Allahu Robbi… Lalu masihkah saya pantas bertanya “apa penyebabnya?” setelah mengetahui hal tersebut?
Saya ingin kembali Robb… Sungguh saya ingin kembali mencecap syahdunya beribadah pada-Mu...
Dan disaat seperti ini, saya sungguh merindukan teman-teman saya dulu, saya rindu kakak-kakak saya di rohis kampus dulu. Yang senantiasa mendekap saya dalam hangat ukhuwah, yang tangannya tak ragu kembali merengkuh saya, saat saya hendak terpeleset ke 'musibah' seperti yang hari ini saya rasakan.

Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karenanya hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati kepada siapa ia berteman.
[Hadits hasan, riwayat Tirmidzi (no. 2387), Ahmad (no. 8212), dan Abu Dawud (no. 4833), Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib]

When Approached #8

on
Kamis, 25 April 2013


Subject:

Ahahaha… malang nian yah nasibmu. Sini aja gih, nanti aku traktir juga :P
Emm, awal mei temen-temen kantor ngajakin jalan ke Semarang. Males oey kalo nggak sekalian ketemu sama kamu, atau salah satu dari temen kita. Dan lagi, tau nggak tujuan temen-temen ngajak ke Semarang buat apa? Karaokean! Uuhh, meski aku tau nggak bakal macem-macem, tapi benakku kok udah mainset-ku udah negative sama tempat gituan. Mau bilang nggak ikut, gimana ngomongnya L
Arrghh, novel itu… aku benci sekali! Nyesek! Yah, kenapa aku cukup susah memahami apa yang kamu bilang, mungkin karna sejauh ini aku selalu merasa mampu mengendalikan perasaanku. Emm, tapi diluar kisah SMA-ku dengan “Dia yang tidak boleh disebut namanya” yaa… itu murn kisah cinta ababil. #ngeles
Eh, gimana? Pengintaianmu sudah ada hasil? Keluarga mulai ngomong ini ituu soal persiapan pernikahan. Aaarrrrgghhh… aku jengah!!! Aku nggak bisa mendefinisikan perasaanku sendiri. Kadang pengen banget deh bisa jatuh cinta, kangen ngrasain sensasinya. Jadi aku sepertinya mau milih jalan “berusaha” jatuh cinta sama si Rafky itu.
Soal perjodohan pertamamu itu, seingatku kamu duluu semakin galau karna foto si calon yang ditawarkan agak mirip sama temen deket si Ardhian yang waktu itu juga ‘hampir’ merebut hatimu (atau malah udah?!), hihihi…
Yah, sekian tahun berteman denganmu, aku sudah cukup bisa memahami orang seperti apa yang kamu mau. Kadang emang aku ngrasa kamu sama Ardhian itu klop sih. Sama-sama keras kepala, kaku, dan…. Nyolot! #kabuuuuurrrrr

Sapaan Pagi(mu)

on
Rabu, 24 April 2013


pagi tadi saat terjaga dari tidur, saya tertegun medapati sebuah sapaan pagi lewat sms.

Kamu kah? Setelah sekian lama membiarkan pesan-pesanku tak terbalas hingga sekarang? Harus saya akui, ada bahagia terpercik, meski baru sebesar ujung kuku.

Ah, tapi… beberapa detik kemudian…

Bukankah beberapa hari lalu saya sengaja menyimpan nomor seorang teman baru dengan nama sama seperti namamu?

Ya, ternyata saya belum benar-benar terjaga beberapa detik lalu. Percik bahagia tadi pun kembali saya endapkan, dan semoga tak lagi membuatku membuka lembar lebih banyak tentangmu.
maaf ambil foto dr FBmu tanpa ijin :D

Terimakasih karna telah menepati janjimu untuk benar-benar menutup semua kisah ini. Meski sekali lagi harus saya akui, saya rindu… rindu sekali…

'21 April-ku'

on
Selasa, 23 April 2013

Wow, Alhamdulillah… nggak nyangka yah sudah ketemu sama 21 April lagi, hari lahirnya pahlawan wanita yang lahir di kota kecamatan tempat saya lahir dan besar – Ibu Kartini. Semoga saya mewarisi semangat belajar ditengah segala keterbatasan yang beliau miliki. Aamiin…

21 april sebenarnya selalu istimewa sejak saya kecil. Tapi 21 april jadi makin istimewa sejak 2012 lalu. Ada apa gerangan?

Yaaa… pagi hari 21 april setahun lalu, rumah saya hiruk pikuk sama seperti pagi ini, sama pula seperti tahun-tahun sebelumnya. Penuh oleh anak-anak yang resah menanti giliran di make-up oleh kakak saya, untuk mengikuti karnaval di sekolah mereka. Bedanya, pagi hari 21 april tepat setahun lalu, saya ikut berada dalam antrian tersebut. Bedanya, jika mereka para calon kartini kecil, maka saya adalah calon wisudawati Universitas Islam Sultan Agung angkatan ke-63.
Subhanallah walhamdulillah… nggak nyangka sudah satu tahun, dan nggak nyangka hari ini saya sudah punya kesempatan untuk mengamalkan ilmu saya tersebut, meski belum seberapa (lagi-lagi Alhamdulillah…).

Yah, seperti status FB yang saya copas dari status penulis idola saya (baca: Tere Liye), bahwa sesuuatu yang sering kali kita sangka sebagai ‘akhir’, terkadang sejatinya justru merupakan sebuah awal. Seperti juga wisuda. Wisuda selain punya arti sebagai prosesi yang menandai akhir dari perjalanan belajar kita, sejatinya justru merupakan prosesi yang menandai awal perjalanan kita di ‘dunia nyata’.

PS: 21 april ternyata juga menjadi penanda bahwa telah satu tahun saya tak lagi bersama dengan sahabat-sahabat terbaik saya.
Oh ya, saya telat. harusnya ini saya posting 2 hari lalu -_-

When Approached #6



Subjet:

Hmm, mungkin istri GM-mu lagi datang bulan, dia jadi pelampiasan sensi di rumah, jadi dia nyari tempat buat melampiaskan kembali, nhaa… kamu sasaran paling tepatnya. Ahaha… #oke, sekarang lupakan tentang GM-mu!

Yah, baiklah kalau kamu terus menerus punya argument yang susah aku patahkan. Sebenarnya nggak ada salahnya juga kalau kamu lantas menaruh hati pda si Ardhian itu. Yang salah adalah, ketika kamuu dengan amat keras kepalanya terus mempertahankan rasa itu, meski tanpa sebuah kepastian yang bisa dia kasih sebagai seorang lelaki. Hey, jangan kamu bawa-bawa dosen tampan itu kesini! Haha…

Dipaksa? Aku nggak bisa bilang nggak, meskipun aku sukarela mengiyakan. Kam tahu rasanya terus-terusan ditanya’ kapan nikah?’ dan ‘udah punya calon belum?’ ?. akuu harap kamu tahu tanpa aku harus menjelaskan, karna rumit sekali rasanya.

Aku udah ketemu orangnya. Nggak tampan banget, tapi juga nggak jelek. Kalo kata orang-orang, nggak malu-maluin lah ya dibawa ke kondangan. Hihi. Belum ngobrol banyak sih. Tapi jujur aku ngrasa kami nggak ‘searah’. Entahlah. Emm, aku pengen kamu bantu aku kasih penilaian. Akun FB-nya “Dewangga Rafky”, twitternya @Dewangga_Raf. Karna bagiku kamu adalah kritikus paling kritik.

Oh ya, tunggu… tentang perjodohanmu dulu itu, rasanya ada yang terlewat untuk kamu ceritakan? Apa yang bikin kamu sebegitu benci mengingatnya?

Oke, oke… aku nggak nitip salam lagi. Hihi

See u

Signature

Signature