5 Tempat di Bandung Yang Ingin Saya Kunjungi

on
Sabtu, 27 Mei 2017
Saat istilah 'kurang piknik' hits, saya adalah salah satu orang yang cukup merasa tersindir. Soalnya istilah itu sangat mencerminkan diri saya. Tapi dalam arti yang sebenar-benarnya. Jadi bukan gara-gara saya suntuk di rumah, sering uring-uringan, atau iri dengki sama orang lain lalu saya jadi menyimpulkan bahwa diri ini kurang piknik =D

Iya, saya jaraaaang banget piknik. Piknik itu seringnya ya saat ada agenda piknik sekolah. Itupun paling jogja lagi jogja lagi, hadehh. Lha sekarang udah gak sekolah gimana dong -___-.

Sedangkan piknik kantor, entah kenapa kebetulan belum jadi rizki saya. Waktu ada agenda piknik tahun lalu, harinya udah deket banget dengan tanggal nikah saya. Jelas ibu saya tegas gak ijinin berangkat. Tahun ini ada piknik lagi, eeehhh saya lagi cuti melahirkan. Hiks.

Emang gak punya agenda piknik rutin bareng keluarga? Gak ada. Mending duitnya buat bayar listrik dan beli lauk lah.

Impiannya, setelah menikah bisa piknik ke sana-sini bareng suami ke tempat-tempat romantis. Waktu itu pengennya ke Bandung. Iya, Bandung itu kota tujuan yang saya idam-idamkan untuk piknik. Tapi mimpi tinggallah mimpi. Gak lama setelah nikah, bulan Ramadhan datang. Kan hampir gak mungkin kami piknik saat lagi puasa. Setelah Ramadhan usai, eh lha kok ada dua garis merah di test pack. Alhamdulillah =D

Yasudah, sampai saat ini, saya harus menerima kenyataan bahwa destinasi piknik saya masih berkutat di Indomaret-Alfamart aja. Dan Bandung, masih tetap menjadi sekedar mimpi. Mimpi yang akan tetap saya jaga. Siapa tau nanti bisa kesampaian pas Faza sudah bisa diajak jalan-jalan :)

Nah, karena merupakan impian sejak lama, tentu saja saya sudah punya whishlist tempat yang ingin saya kunjungi saat bisa ke Bandung nanti.

1. Kawah Putih

Setiap melihat foto Kawah Putih, saya selalu terpesona. Kesannya romantis sekali :') Makanya pengen banget bisa ke sana. Penasaran, apakah benar-benar seindah yang sering saya lihat di foto-foto
2. Perkebunan Strawberry Ciwidey

Saya suka sekali  melihat pemandangan hijau yang menghampar. Selama ini pemandangan hijau yang sering saya nikmati paling hanya padi. Pengen sekali bisa melihat hamparan perkebunan strawberry di Ciwidey yang terlihat indah dan sejuk. Apalagi kalau bisa sambil memetik strawberry lalu mencicipinya. Hihi.

3. Boscha

Waktu kecil saya mengidolakan penyanyi cilik Sherina. Film Petualangan Sherina entah berapa puluh kali saya tonton. Hampir setiap potong adegannya masih saya ingat dengan baik, dan banyak kesan yang tertinggal. Salah satunya saat Sadam dan Sherina sedang ngumpet di sebuah bangunan bernama Boscha.

Sejak saat itu hingga sekarang, saya masih penasaran sekali ingin bisa mengunjungi Boscha :(
4. Pesantren Daarut Tauhid

Saya bukan penggemar berat Aa' Gym. Tapi saya simpatik pada beliau. Nasehat-nasehatnya yang lembut dan bersahaja selalu bisa membuat hati saya bergetar. Gak cuma Aa' Gym, saya juga paling hobi ngintip akun instagram beberapa putri beliau. Hehe.

Gak tau kenapa, setiap mendengar nama kota Bandung disebut, salah satu tempat yang segera terlintas adalah Pesantren Daarut Tauhid. Saya gak punya alasan spesifik kenapa ingin sekali bisa berkunjung ke sana.
5. Rumahnya Mbak Rohma Mauhibah

Mbak Rohma Mauhibah adalah seorang penulis buku ajar Matematika asli kota Jepara yang kini tinggal di Bandung bersama sumi dan anaknya. Kami saling mengenal melalui Facebook, lalu beberapa kali bertemu saat beliau masih tinggal di Jepara. Saat itu suaminya masih di negeri seberang untuk belajar.

Sudah lama sekali kami gak ketemu. Paling hanya saling menyapa lewat Facebook. Nah, konon rumahnya Mbak Rohma ini gak jauh dari Pesantren Daarut Tauhid. Jadi bisa sekalian ya :)

Saya gak tau kapan 5 Tempat di Bandung itu bisa benar-benar saya bisa saya kunjungi. Tapi gak ada salahnya tetap menyimpan mimpi. Katanya hidup berawal dari mimpi. Siapa tau ada seorang dermawan yang baca tulisan saya ini, lalu dengan baik hatinya memberikan tiket plus akomodasi gratis buat saya sekeluarga untuk liburan ke Bandung. Ahahaha. Berkhayal belum dilarang, kan? =P

Soal tiket dan akomodasi, seorang teman yang hobi traveling sempat mengeluh pada saya. dia mengeluh karna hunting tiket dan hotelnya gak bisa sekalian dalam satu paket, harus terpisah. Padahal dia kerja kantoran. Sampai pernah diomelin pak bosnya pas ketahuan gak kerja malah sibuk searching. Gara-garanya waktu itu dia udah beres booking tiket, tapi belum nemu hotel. Haha.

Eh kebetulan beberapa hari lalu ada teman lain yang cerita. Sekarang, melalui Traveloka kita bisa memesan tiket sekaligus hotel dalam satu paket. Jadi gak perlu cari-cari secara terpisah. Otomatis jadi lebih simpel dan hemat waktu, ya.



Lebih senangnya lagi, saat membayar totalnya ternyata jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan jika memesan tiket dan hotel secara terpisah. Dia bilang, lumayan sekali selisihnya bisa buat tambahan wisata kuliner.

Huhu, jadi makin baper lah. Kapan diri ini bisa piknik, Tuhan? Hiks.

Tapi yasudahlah, semua akan piknik pada waktunya. Yang penting sekarang sudah tau dulu kalau mau booking tiket dan hotel harus ke mana :)

Review Mesin Cuci Polytron Zeromatic Ruby

on
Minggu, 14 Mei 2017
Sebelum menikah, (calon) suami bilang bahwa barang elektronik pertama yang akan ia beli setelah menikah adalah mesin cuci. Romantis sekali menurut saya. Ia gak ingin istrinya capek nyuci. Hihi.

Keinginan tersebut benar-benar ia wujudkan. Di bulan keempat pernikahan, akhirnya kami membeli mesin cuci. Dan mesin cuci yang kami beli ada Polytron Zeromatic Ruby.



Kami, lebih tepatnya mas suami, gak asal menjatuhkan pilihan saat itu. Ada berbagai pertimbangan yang mendasarinya.

Pertimbangan utama kami sampai akhirnya memilih Polytron Zeromatic adalah karena Polytron Zeromatic memiliki teknologi zeropressure sehingga bisa tetap lancar digunakan meski tekanan air yang sangat kecil.

Jadi begini maksudnya. Kebanyakan mesin cuci satu tabung lainnya, sangat bergantung pada lancarnya tekanan air. Jika tekanan air kecil dan sampai batas waktu yang ditentukan mesin, air belum juga mencapai batas yang dibutuhkan, maka mesin gak akan bisa berjalan alias akan terjadi error.

Nah, Polytron Zeromatic ini punya kelebihan sabar menanti air mencapai batas yang dibutuhkan, meski tekanan airnya kecil. Kenapa ini menjadi pertimbangan utama kami saat itu? Karena kami (saat itu) tinggal di rumah kontrakan yang air artetisnya gak terduga -- kadang kecil sekali, kadang besar.

Kapasitas tabung Polytron Zeromatic Ruby 8,5 Kg, dan mampu menimbang sendiri beban yang dimasukkan. Jadi ketika kita memasukkan terlalu banyak baju, otomatis si mesin akan memberikan alarm peringatan. Kapasitas air juga bisa diatur sesuai sedikit atau banyaknya jumlah pakaian yang akan dicuci. Meskipun jika dibanding mesin cuci front loading tetap saja mesin cuci Polytron Zeromatic ini terhitung lebih boros air.


Polytron Zeromatic Ruby ini juga memiliki teknologi Centrifugal Softening System yang mengatur pemisahan antara detergen dan softener, sehingga gak akan tercampur satu sama lain.

Satu lagi kelebihan dari Polytron Zeromatic Ruby ini, jika di tengah proses mencuci tiba-tiba listrik padam, maka secara otomatis ia akan melanjutkan proses pencuciannya saat listrik telah menyala, tanpa mengulangi dari awal (auto-resume). Jadi gak perlu kuatir saat PLN sedang labil. Hehe. Dayanya gak lebih dari 400 Watt, jadi cukup bersahabat dengan kondisi naiknya tarif listrik saat ini.

Mesin cuci ini juga dilengkapi dengan beberapa pilihan fitur pencucian. Seperti untuk mencuci batik, selimut, jeans atau super clean. Ohya, kekurangan yang perlu diingat saat memilih mesin cuci top loading adalah cenderung lebih merusak baju karna putarannya yang amat kuat.


Polytron Zeromatic Ruby terdiri dari tiga pilihan warna, yaitu silver, black dan maroon. Nah, dulu waktu beli, kami pengen pilih warna maroon. Ternyata kata tokonya maroon sedang kosong. Ya sudah akhirnya kami pilih silver. Eh surprise sekali ketika barang diantarkan dan kardus kami buka, ternyata kami dikasih warna maroon =D

Overall, kami puas sekali dengan mesin cuci Polytron Zeromatic Ruby ini. Meski awalnya banyak yang meragukan pilihan kami ini, mengingat Polytron merupakan produk made in Indonesia. Sejauh ini, mesin cuci kami baru pernah error sekali gara-gara kami memforsirnya, dalam sehari nyuci sampai lebih dari 3 ronde. Hehe.

Soal harga gimana? Gak lebih dari tiga juta kok :) Cocok sekali lah pokoknya untuk pasangan muda yang baru saja menikah dan masih menata pondasi keuangan seperti kami ini.

Signature

Signature