Tidak Ada Judul

on
Kamis, 30 Januari 2014
Semalam aku mimpi kamu. Aku benar-benar lupa seperti apa kronologi kejadian dalam mimpiku, yang jelas aku ingat ada kamu di situ.

Lalu, pagi ini aku 'bertemu' potongan namamu di beberapa ayat dalam Surah Hud. Aku nggak sedang berusaha menghubung-hubungnkannya. Hanya saja dua hal itu jadi teramat sukses membuat hatiku didera rindu.

Ah, rindu. Kata yang sebenarnya tak lagi ingin kuungkap, apalagi ku besar-besarkan. Memang sudah jalannya seperti ini. Memang seperti inilah fitrah hidup yang harus terjadi.

Aku tau akan selalu ada orang-orang baru yang datang dalam rangkaian hari-hariku untuk memberiku satu lagi pengajaran baru, untuk menggantikan orang-orang terdahulu yang sudah habis masanya lalu melanjtkan perjalanan bersama orang baru. Tapi kamu, satu dari sedikit orang yang membekas cukup dalam dalam hatiku. Terimakasih pernah menjadi sahabatku.

Rasa kehilangan, hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya. Ya, aku memang pernah merasa memilikimu.

"Inilah hidup, Nok..." begitu katamu.

**Baik-baik disana, ya, Kak... Aku tau kamu nggak bakal pernah baca tulisan ini. Karna dunia kita sudah sangat berbeda, meski nama planetnya tetap masih sama :)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung, tinggalkan kesanmu ya :)

Signature

Signature