Ternyata Seperti Ini Rasanya Panic Attack

on
Jumat, 09 Mei 2025

Dulu saya pikir, 'sakit' psikologis semacam panic attack itu hanya akan dialami oleh orang yang pernah mengalami kejadian traumatis yang sangat berat semacam perkosaan, kekerasaan dalam rumah tangga, dll. Ternyata enggak.

 

Akhir tahun 2024 lalu saya cukup sering panic attack atau serangan panik. Awalnya gak sadar sih kalau itu panic attack. Yang jelas rasanya sangat gak nyaman dan cukup mengganggu.

 

Panic-Attack

 

Apa sih Panic Attack itu?

 

Panic attack atau serangan panik adalah perasaan takut dan cemas berlebihan yang muncul secara tiba-tiba, bahkan tanpa ada penyebab yang jelas.

 

Apa Saja Gejala Panic Attack?

 

Mengutip penjelasan dari Alodokter, beberapa gejala panic attack atau serangan panik di antaranya: 

  • Berkeringat berlebihan
  • Gelisah berlebihan
  • Detak jantung meningkat
  • Sesak nafas
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Dll

 

Dan gejala-gejala itulah yang sering saya rasakan di kisaran bulan November-Desember tahun 2024 lalu.

 

Awalnya saya mengira saya sakit secara fisik karena kelelahan. Suami saya bahkan sudah overthinking ngira jantung saya ada masalah. Sampai pernah pada suatu malam ketika serangan panik tiba-tiba kembali muncul, saya dilarikan ke IGD sebuah rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal saya.

 

Di IGD, dokter melakukan EKG untuk memastikan apa penyebab jantung saya berdebar sangat cepat dan badan saya lemas luar biasa. Tapi hasil EKG tidak menunjukkan ada masalah serius pada jantung saya.

 

 Dokter mendekati saya, lalu bertanya, "Apakah ibu sedang banyak pikiran?"

 

 Kalimat itu kemudian seperti membangunkan saya. Memancing kesadaran bahwa, iya... kayaknya saya sedang gak baik-baik saja secara psikis.

 

Konseling dengan Psikolog

 

Singkat cerita, akhirnya saya memutuskan untuk konseling dengan psikolog. Karena gejala yang saya alami seperti di atas itu makin sering dan lama-lama terasa menganggu keseharian saya.

 

Saya konseling dengan psikolog rekomendasi seorang teman -- yang Alhamdulillah langsung cocok -- melalui sebuah platform layanan psikologi.

 

Si Psikolog awalnya meminta saya bercerita tentang rutinitas saya sehari-hari. Dari situ, mengalirlah segala cerita saya. Apa yang saya pikirkan, rasakan dan pendam.

 

Beliau kemudian memberi sebuah kesimpulan, bahwa apa yang saya rasakan itu adalah panic attack. Dan kenapa bisa serangan panic attack tiba-tiba sering datang? Karna saya menjalankan terlalu banyak fungsi, semua dipikirkan, dirasakan, dan dipendam. Akhirnya tubuh kewalahan, dan memberi sinyal berupa panic attack.

 

Lalu Bagaimana Mengatasi Panic Attack?

 

 Psikolog saya tersebut memberikan sebuah tips sederhana yang bisa dilakukan ketika serangan panik atau panic attack tiba-tiba datang. Yaitu dengan duduk, mengatur nafas lalu perintahkan otak kita untuk fokus pada 1 benda atau bentuk di sekitar kita. Misal dengan bilang ke diri sendiri untuk mencari 5 objek berbentuk lingkaran di sekitar kita. 

 

Lalu, agar frekuensi datangnya panic attack berkurang, saya diberi PR untuk rutin journaling. Gak perlu lama-lama. Gak perlu harus asethetic, dan sebagainya.

 

Cukup 10 menit tiap sebelum tidur, misalnya. Tulis apa yang kita rasakan, yang kita alami di hari itu, yang terasa mengganggu, dll. Atau lakukan kegiatan-kegiatan sederhana yang bikin kita fokus, tapi rileks. Contoh mewarnai.

 

 Setelah melakukan tips-tips tersebut, Alhamdulillah panic attack makin jarang datang. Meski tentu saja butuh proses, tidak seketika.

 

Semoga sharing ini bermanfaat untuk kalian yang baca dan kebetulan sedang bertarung dengan kondisi psikis yang juga sedang koyak, ya!

 

 

Signature

Signature