Tentang Kehilangan

on
Kamis, 25 Januari 2018
Dok. Pribadi. Maaf ga nyambung sm judul 😁

Beberapa hari ini hati saya mendung, gara-gara terus terngiang berita pembunuhan seorang driver GoCar di Semarang -- yang mirisnya dilakukan oleh 2 orang anak kelas 1 SMK 😭😭😭

Beneran saya ikutan sedih sekali. Padahal saya sama sekali gak kenal si korban Almarhum.

Sedih, selain karna -- duh, betapa kejahatan beneran semakin marak -- juga (utamanya) karna, si korban adalah seorang ayah baru dari anak laki-laki berusia dua bulan 😭😭😭

Allahu Rabb...

Nulis ini aja hati saya rasanya sesak dan hampir nangis tapi ditahan karna maluuu (lagi di kantor) 🙈


Di pikiran saya berkelebatan wajah bahagia suami saya ketika Faza lahir. Wajah bahagianya setiap melihat Faza. Tawa lepasnya Faza tiap bercanda sama ayahnya, yang gak pernah selepas itu ketika bercanda sama ibu. Lalu diri saya sendiri yang amat bahagia melihat semua itu.

Lalu secara bergantian, saya terbayang wajah anak di Almarhum korban, wajah si korban semasa hidup saat berfoto dengan anaknya, lalu terbayang seberat apa kondisinya saat ini bagi si istri. 

Almarhum korban sekarang sudah punya urusannya sendiri di alam sana, sudah selesai urusannya di dunia. Tapi si istri? Pastilah harus tertatih menguatkan diri, menahan rindu, menahan amarah pada pelaku... lalu membesarkan si anak tercinta tanpa ada lagi ayahnya.

Anak umur 2 bulan yang kehilangan kesempatan bercanda bercengkrama dengan ayah tercintanya... aahh, saya kehilangan kata-kata 😭😭😭

Tentang kehilangan, memang gak pernah sederhana untuk dibicarakan. Sialnya, kehilangan gak pernah memberi kabar ataupun ancang-ancang. Kapanpun waktunya datang, ya datang. Tanpa peduli siap atau gak.

Saya pernah dicekam rasa takut kehilangan yang teramat-sangat beberapa bulan lalu. Saat Faza belum genap enam bulan.

Saat itu, suami merasakan sebuah keluhan. Suami periksa ke dokter Faskes, dan dokter Faskes seperti mengentengkan sekali keluhan suami, lalu memberi obat pereda nyeri yang tidak sedikitpun membantu.

Puncaknya (dan bodohnya), kami mencari jawaban dengan cara googling. Tau kan googling tentang suatu gejala sakit itu hasilnya kayak apa? 😪

Saya diam-diam ketakutan. Tapi berusaha menutupi rasa takut itu di depan suami. Ternyata, suami juga merasakan ketakutan yang sama. Lalu pada suatu siang, usai jama'ah sholat dhuhur tiba-tiba tangis kami pecah bersamaan 😭😭😭 Kami berpelukan eraaattt sekali. Berbagi rasa takut yang sama.

Katanya, kita gak akan pernah merasa kehilangan jika kita gak pernah merasa memiliki.

Kita juga pasti sudah fasih tentang teori semua yang kita punya di dunia hanyalah titipan semata. Kalau kita benar-benar merasa semua titipan, harusnya gak perlu ada rasa takut kehilangan.

Tapi sebagai manusia biasa yang imannya masih terseok-seok, jujur saja masih sangat sulit menerapkannya.

Kalau teman-teman gimana, pernah merasa takut kehilangan gak? Kehilangan apa yang paling bikin kalian merasa ketakutan?

Simak Berbagai Cara untuk Isi Pulsa yang Sangat Mudah dan Cepat

on
Sabtu, 20 Januari 2018
 
Ponsel atau telepon genggam saat ini menjadi benda penting yang harus dimiliki oleh semua orang, terutama bagi mereka yang aktif dan juga dalam usia produktif. Namun, ponsel hanya bisa bekerja dengan baik jika memiliki baterai yang cukup dan mempunyai pulsa untuk bisa melakukan panggilan telepon mau pun mengirim pesan singkat serta membeli kuota untuk mengakses internet. Namun, masyarakat sekarang semakin sibuk sehingga ingin sesuatu yang hemat waktu dan juga praktis. Saat ini, untuk melakukan isi pulsa sangatlah mudah dan cepat. Kita bisa melakukannya dengan menggunakan akses internet. Berikut ini adalah beberapa cara membeli hal tersebut agar tidak menghabiskan waktu terlalu banyak:

1. Aplikasi Belanja Online

Saat ini, ada berbagai macam aplikasi yang sangat berguna untuk membeli segala yang dibutuhkan seperti tiket pesawat, memesan hotel, membeli pulsa, dan lain sebagainya. Hal ini tentu memudahkan kita, terutama untuk membeli pulsa hanya dengan cara mengakses internet. Kita terlebih dahulu harus membuat akun agar bisa melakukan transaksi di dalamnya. Lalu pilihlah kategori pulsa dan paket data. Disana, kita akan diminta untuk memasukkan nomor telepon dan juga jenis kartu prabayar yang kita miliki. Setelah itu, kita bisa memilih nominal yang diinginkan, kemudian dilanjutkan dengan metode pembayaran dan membayar dengan segera.

2. Situs Jual Beli Online

Selain aplikasi, situs jual beli online terpercaya juga bisa digunakan untuk melakukan isi pulsa bagi kartu prabayar kita. Selain menjual berbagai macam barang, nyatanya beberapa situs tersebut juga menyediakan pulsa dari berbagai jenis provider. Kita hanya perlu memiliki akun dari situs tersebut dan membuka halaman utama situs belanja online tersebut. Setelah itu, klik pilihan pulsa, dan isilah nomor ponsel kita. Setelah itu, kita pun dapat memilih nominal pulsa yang diinginkan. Lalu klik tombol beli. Jika memiliki voucher diskon atau potongan dari situs tersebut, masukkan setelahnya. Pilih metode pembayaran dan bayarlah dengan segera mungkin.

3. M-Banking

Membeli pulsa bisa juga menggunakan layanan M-Banking. Disini, kita dimungkinkan untuk dapat mengakses rekening kita melalui telepon genggam kita dengan menggunakan internet. Selain untuk melihat saldo, mutasi, transfer, dan membayar tagihan-tagihan seperti listrik, air dan telepon, disini kita juga bisa membeli pulsa dari berbagai provider. Memang tidak sebanyak dengan membeli di situs jual beli online dan juga aplikasi belanja online, namun disini kita bisa membeli pulsa dari provider yang ternama saja. Pembeliannya pun cukup mudah, masukkan pin dan juga kode akses, pilih e-commerce, pilih provider yang kita pakai, lalu masukkan nomor serta nominal yang akan kita inginkan.

4. Counter

Selain membeli secara online menggunakan internet, kita juga bisa membelinya di counter atau toko pulsa yang terdekat dengan tempat tinggal kita. Jika kita tidak ingin repot-repot untuk membeli yang berbentuk voucher dan mengisi sendiri, maka kita bisa membeli yang secara elektrik. kita tinggal membeli dan menunggu sampai mendapatkan notifikasi pulsa yang masuk ke nomor kita.

Itulah beberapa cara yang bisa digunakan untuk melakukan isi pulsa dengan cepat dan juga mudah tanpa repot. Semakin berkembangnya teknologi, maka kita pun akan semakin merasa lebih mudah untuk melakukan segala aktivitas yang kita jalani. Kita pun tidak perlu takut jika kehabisan pulsa, karena sekarang ini sudah tersedia berbagai cara untuk bisa mengisinya kembali sehingga kita dapat menggunakan terus ponsel kita dengan baik.

2017 Penuh Warna

on
Senin, 01 Januari 2018
Waa, ga kerasa yaa 2017 sudah mau selesai. *kalimat paling klise sedunia*

Kalau diminta mendeskripsikan 2017 dalam dua kata, maka saya akan bilang: penuh warna. Penuh warna yang bener-bener penuh warna. Gak cuma basa-basi. Mejikuhibiniu.

2017 bisa dibilang beda bangett jika dibandingkan dengan 2016. Tahun 2016 isinya mostly adalah hal-hal yang membahagiakan -- menikah dan hamil -- 2017 jauh lebih berwarna.

Apalagi kalo dibandingin dengan tahun-tahun sebelum saya menikah. Bumi-langit bangett. Dulu mah sering bangettt ngrasa kok hidupku gini-gini ajaa ya. Bingung kalo nulis review tahunan soalnya datarrr. Haha.

Balik ke 2017. Hal paling amazing di tahun ini tentu saja melahirkan dan memiliki seorang Faza dalam hidup saya. Dan satu point ini saja, dampaknya bisa macem-macem banget.

Faza bikin pola tidur saya di 2017 berubah. Manajemen emosi saya berubah. Pola makan, manajemen waktu, kesibukan pagi sebelum berangkat ke kantor, dll. Semua berubah.

Faza juga menjadi penanda bahwa di 2017, rumah tangga saya memasuki fase baru. Soal ini, saya ingin cerita di sanirosa.com aja :)

Dalam hal pekerjaan, bisa dibilang di tahun 2017 ini pekerjaan tidak termanage dengan baik. Efek dari cuti melahirkan selama 3 bulan, banyak sekali pekerjaan yang akhirnya sudah beres sebelum libur akhir tahun, masih belum saya sentuh. Bahkan kemarin asam lambung saya sempat naik gara-gara stress soal ini.

Untuk blogging, saya juga harus mengakui saya agak mengesampingkannya. Sempet nulis ya nulis. Ga sempet ya udah.

Bukan hendak menyalahkan Faza. Lagi-lagi, dia membuat semua fokus saya bergeser. Tapi, tentu sangat gak masalah.

Emm, apalagi ya.

Soal harapan untuk 2018.

Semoga saya bisa jadi istri yang lebih sadar tugas dan kewajiban, dan jadi ibu yang benar-benar berperan sebagai madrasah utama. Aamiin.

Ohya, ada satu yang terlewat. Salah satu lompatan besar saya di tahun 2017 adalah berani mencoba berjualan.

Iya, meskipun bisa dibilang omset masih 0, tapi berani menawarkan dagangan saja sudah merupakan lomoatan besar bagi saya.

Semoga saya istiqomah. Hehe.

Baiklah. Selamat tinggal 2017, selamat datang 2018.

Semoga selalu ada Rahmat Allah yang mengiringi setiap langkah kita. Aamiin.


Signature

Signature